Jurnalis.co.id – Pangdam XII/Tpr melalui Korem 121/Abw dan Satgas Pamtas Yonif Yonif 133/YS menggelar upacara pembukaan Patroli Koordinasi antara TNI dan RAMD Siri 1 Tahun 2020 di wilayah perbatasan darat RI-Malaysia.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Pos Kotis Satgas Pamtas Yonif 133/Yudha Sakti, Dusun Berangan, Desa Janting, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Senin (3/2/2020). Upacara itu dalam rangka melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan RI-Malaysia di wilayah Kalbar tahun 2020.
Upacara dibuka oleh Kepala staf Korem 121/Abw Kolonel Inf Marzuki dan didampingi tamu undangan. Antara lain Kasiren Kolonel Inf Ibnu Subroto, Kasdim 1206/Psb Mayor Inf Agus Jaelani, Danramil 04/Badau Kapten Inf Tatang dan unsur Muspika Kecamatan Badau, Kepala Imigrasi serta Bea Cukai Badau, Kepala Desa se Kecamatan Badau.
Hadir pula tamu undangan dari Tentera Diraja Malaysia (TDM) yaitu Letkol Mohd Rizal-co, Letkol Salleh bin Mohamad beserta rombongan.
Pasukan Upacara diikuti oleh dari kedua Negara sebagai pelaksana Patroli terkoordinasi yang dilaksanakan lebih dari seminggu tersebut.
Kolonel Inf Marzuki selaku Inspektur upacara menyampaikan amanat Dankolaops Brigjen TNI Bambang Trisnohadi. Dijelaskan, bahwa pelaksanaan kegiatan patroli perbatasan yang dilaksanakan bersama antara Satgas Pamtas TNI dalam hal ini Yonif 133/YS dengan Yon 13 RAMD Siri I/2020 dari tanggal 3-12 Februari 2020, merupakan salah satu wujud hasil kesepakatan bersama pada kegiatan Unit Commander Meeting Siri I/2020 yang telah dilaksanakan.
“Kegiatan Patroli Bersama ini, selain sebagai simbol kebersamaan, juga merupakan bentuk aplikasi eratnya persahabatan antara kedua institusi yaitu TNI dan RAMD di dalam saling menjaga kedaulatan negaranya yang berbatasan darat,” terang Marzuki sebagaimana rilis yang diterima Jurnalis.co.id.
Kegiatan itu, kata dia, juga berdampak positif untuk mengontrol aktifitas berbagai kegiatan illegal. Seperti illegal logging, illegal mining, trafficking, pelintas batas dan kriminalitas. Diantaranya narkoba yang kerap memanfaatkan celah yang ada di wilayah perbatasan kedua negara serta berbagai dampak lainnya yang timbul di perbatasan.
Marzuki mengatakan masalah kawasan perbatasan merupakan fenomena yang senantiasa menjadi fokus perhatian dari semua negara di dunia. Hal tersebut semakin mengemuka ketika dunia sekarang ini disibukkan oleh perdagangan global fungsionalisasi hukum bagi penyelesaian sengketa, melemahnya ratifikasi hukum meningkatnya intensitas konflik di daerah sebagai akibat lain dan daya alam kawasan sebagainya.
Maka dalam menyikapi permasalahan tersebut, setiap negara berupaya mengadakan kerjasama regional untuk menentukan batas-batas wilayah teritorialnya. Suatu pengkajian sosiokultural maupun historis dan yuridis, dilakukan.
“Demikian juga kegiatan perundingan-perundingan untuk menetapkan perjanjian tapal batas bagi negara pihak terkait,” tegasnya.
Karenanya, Kepala staf Korem 121/Abw ini menekankan kepada setiap prajurit Yonif 133/YS yang bertugas di perbatasan, agar senantiasa menjalin hubungan yang harmonis dengan prajurit Yon 13 Rezimen Askar Melayu Diraja (RAMD).
“Laksanakan tugas dengan dasar kehormatan agar kegiatan patroli ini senantiasa dapat dicapai sebagaimana mestinya dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan baik porsenil maupun materil,” pungkas Marzuki. (dre)
Discussion about this post