Jurnalis.co.id – Anggota DPRD Sanggau Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Kapuas, H. Samiun mengaku mendapat keluhan masyarakat terkait pelayanan PDAM Tirta Pancur Aji Sanggau yang dinilai masih belum baik.
“Ada masyarakat yang mengadu ke saya, bahwa air di rumah mereka sudah berhari-hari tidak ngalir, ada juga yang mengeluhkan airnya keruh, sementara tagihan yang harus dibayarkan itu mahal, berbeda dari kepemimpinan Direktur sebelumnya. Intinya mereka minta distribusi air bersih jangan sampai macetlah,” terangnya, Minggu (1/3/2020).
Pria yang akrab disapa H. Tel sapaan ini mengaku, kondisi yang sama dialami dirinya. Di rumahnya air sempat mengalir sebentar. Itu pun setelah ia telepon pihak Perumda Air Minum Tirta Pancur Aji Sanggau.
“Setelah itu, macet lagi sampai sekarang, sudah tiga hari. Terpaksa saya dengan keluarga turun ke sungai untuk mandi,” ujarnya.
Atas berbagai keluhan masyarakat yang diterimanya, H. Tel mendesak Perumda Air Minum Tirta Pancur Aji Sanggau mengoptimalkan pelayanan, khususnya distribusi air bersih kepada masyarakat. Jikapun ada kerusakan atau pembagian jadwal distribusi air, mestinya disampaikan kepada pelanggan. Agar pelanggan bisa mengantisipasinya.
“Meskipun kita dengar masih banyak persoalan di sana-sini yang dihadapi Perumda ini, tapi pelayanan kepada pelanggan harus dinomorsatukan, jangan sampai diabaikan. Kami minta jadwal pembagian air diumumkan, biar masyarakat tahu dan siap menghadapi air yang tiba-tiba macet,” pinta H. Tel.
Sementara Direktur PDAM Tirta Pancur Aji Sanggau, Yohanes Andriyus Wijaya menjelaskan, saat ini jumlah pelanggan Perumda ini bertambah signifikan. Tahun 2019, terjadi penambahan sekitar 500 pelanggan baru. Namun, penambahan tersebut diakuinya tidak dibarengi dengan penambahan kapasitas.
“Itu persoalannya, seperti kita bagi duet misalnya, seharusnya duet Rp 1 juta cukup untuk 10 orang, tapi kita paksakan untuk 15 orang,” jelasnya belum lama ini.
Akibat penambahan pelanggan tersebut, kata Andre sapaan akrabnya, berimplikasi terhadap distribusi air. PDAM Tirta Pancur Aji Sanggau terpaksa memberlakukan sistem giliran distribusi air kepada pelanggan.
“Tahun ini (2020) kita usahan IPA Liku akan kita fungsikan karena memang sejak tiga tahun lalu belum pernah difungsikan,” ucapnya.
Mungkin dengan beroperasinya IPA Liku, lanjut dia, nanti persoalan distribusi air ini sedikit bisa teratasi. Karena untuk wilayah Bunut dilayani IPA Projal yang hanya berkapasitas 10 liter per detik untuk melayani maksimal 1000 pelanggan.
“Sementara pelanggan kita di wilayah Bunut dan sekitarnya itu ada sekitar 2000 lebih,” ungkapnya.
Untuk mesin-mesin yang mengalami masalah suku cadang, pihaknya akan menyiapkan suku cadang mesin baru agar bisa terus bekerja mendistribusikan air bersih kepada pelanggan.
“Yang terpenting itu mengoptimalkan IPA Liku, itu tidak ada pilihan lain kita,” ujarnya.
Tanpa bermaksud mengabaikan pelayanan distribusi air minum ke pelanggan, Andre mengaku saat ini masih memfokuskan diri pada penyehatan PDAM Tirta Pancur Aji Sanggau.
“Perbaikan di internal sudah hampir selesai sebenarnya. Hanya saja kita perlu lagi meningkatkan kekompakan dan budaya kerja yang sudah kita bangun di internal kita, sehingga bisa lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tutur Andre. (faf)
Discussion about this post