– Sejak tiga bulan terakhir, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divrei Ketapang tidak memiliki stok gula. Akibatnya harga gula di tingkat pengecer jadi mahal, mencapai Rp19 ribu per kilogram.
Kepala Bulog Ketapang, Jusri Pake mengatakan, kekosongan stok gula tidak hanya terjadi di Bulog Ketapang. Divrei Kota Pontianak juga mengalami hal serupa.
“Sementara stok gula di kita kosong. Kondisi ini terjadi sudah hampir tiga bulan belakangan. Kemungkinan bulan April atau Mei baru dikirim sekitar 200 ton,” katanya, Rabu (24/3/2020).
Menurutnya, kekosongan stok gula di pihaknya berdampak pada kenaikan harga jual di tingkat pengecer. Ia menyebut, saat ini harga gula di lapangan sudah berkisar Rp16 ribu per kilogram bahkan lebih.
“Jika Bulog sudah ada stok, saya yakin harga gula di pasaran pasti turun, sebab kita akan lakukan operasi pasar khusus gula. Kalau sekarang kami tidak bisa apa-apa, karena stoknya kosong,” ungkapnya.
Dia menilai, kekosongan stok yang terjadi sekarang bukan diakibatkan permainan oknum, melainkan karena kondisi. Sementara Bulog sendiri, dalam menampung gula tidak seperti beras yang merupakan tugas pokok.
“Untuk gula, dalam kondisi tertentu juga disebar ke agen ataupun swasta. Kita berharap, bagi para agen di Ketapang yang saat ini masih memiliki stok agar tidak menjualnya terlalu tinggi,” tutur Jusri.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Ketapang, H Mathoji mengingatkan kepada para agen, distributor dan pengecer kebutuhan pokok di Ketapang yang masih memiliki stok gula untuk tidak memainkan harga, atau menjualnya terlalu tinggi.
“Pemda sudah mengeluarkan imbauan melalui surat edaran agar pebelian dan penjualan barang kebutuhan pokok dilakukan secara bijak dan wajar. Kita harap imbauan itu dapat dilaksanakan,” pinta Mathoji.
Untuk menjaga stabilatas harga kebutuhan pokok, dia meminta instansi terkait terus memantau perkembangan harga di tingkat pasar, khususnya gula.
“Walaupun stok di para agen atau distributor masih tersedia dan mencukupi, tapi soal harga tetap harus dipantau,” pinta politisi Partai Gerindra itu. (lim)
Discussion about this post