– Hasil rapid test terbaru terdapat 56 reaktif Covid-19 di Kalimantan Barat (Kalbar). Saat ini, semuanya sedang diisolasi.
“Sekarang sedang diisolasi, saya berharap mereka sembuh semua, kondisi mereka segar semua,” kata Gubernur Kalbar H Sutarmidji, Kamis (9/4/2020).
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode karib disapa Midki ini minta 56 reaktif Covid-19 ini bersabar. Selalu ikuti saran dokter dan istirahat cukup serta makan makanan yang bergizi.
“Tetap bugar agar imunitasnya tetap baik,” ujarnya.
Baca juga:Â Kabar Baik, Lima PDP Negatif Covid-19 dan Dua Pasien Positif Dinyatakan Sembuh
Midji juga mengajak masyarakat untuk memberikan mereka semangat. “Doakan mereka semua kuat dan sembuh,” imbuhnya.
Gubernur Kalbar ini minta rapid test terus dilakukan sebanyak-banyaknya sesuai jumlah yang ada. Agar bisa diketahui seseorang positif yang tanpa gejala.
“Agar mudah mengobatinya dan dia tak menyebarkan pada orang lain,” sebut Midji.
Lebih lanjut Midji mengungkapkan, secara nasional, Kalbar berdasarkan hasil laboratorium atau swab ada sepuluh kasus positif dan tiga sembuh.
“Dua meninggal sebelum hasil swab keluar dan lima orang menunggu hasil lab lagi,” pungkas Midji.
Baca juga:Â Pemkot Pontianak Perpanjang Libur Sekolah, Guru Diminta Tingkatkan Proses Belajar Online
Sementara itu, hingga hari ini di Kota Pontianak terdapat 256 Orang Dalam Pemantauan (ODP). Dari jumah tersebut selesai pemantauan 193 orang.
“Dalam pemantauan 63 orang,” ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Kamis (9/4/2020).
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), totalnya sebanyak 44 orang. Negatif PCR 10 orang, menunggu hasil 31 orang dan meninggal tiga orang.
“Konfirmasi positif lima orang, sembuh dua orang, meninggal dua orang dan tunggu tes ulang satu orang,” ujarnya.
Edi mengingatkan agar selalu waspada dan disiplin menjaga jarak (physical distancing), jaga kebersihan dan pola hidup sehat. Lebih penting, kata dia, jangan jadikan wabah virus corona menjadikan saling menyalahkan. Kemudian hilangkan stigma dan ketakutan yang luar biasa.
“Tapi yang terpapar merupakan saudara kita yang harus kita bantu. Informasikan kalau ada keluarga, tetangga, teman yang perlu bantuan perlindungan sosial (social safety nets) akibat Covid-19,” imbau Edi. (m@nk)
Discussion about this post