– Harga gula pasir mahal di Kabupaten Sanggau, terutama daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Di Kecamatan Sekayam dan Entikong, per kilogram mencapai Rp 22 ribu hingga Rp 25 ribu.
Anggota DPRD Sanggau Daerah Pemilihan (Dapil) Perbatasan, Leonardo mengatakan mahalnya gula pasir ini tidak terlepas dari mewabahnya Covid-19 di seluruh Indonesia dan dunia. Selama ini, gula di kecamatan perbatasan berasal dari Malayasia, Thailand atau Vietnam.
“Namun sekarang hanya mengandalkan gula dalam negeri saja, karena saat ini negara tersebut sedang melakukan lokcdown akibat dari Covid-19,” katanya, Rabu (15/4/2020).
Baca juga: Si Manis Berharga Pahit, Gula Tembus Rp 25 Ribu/Kg di Kembayan
Legislator Fraksi Demokrat yang disapa Leo ini mengatakan, di Kecamatan Sekayam sekarang ini gula mencapai Rp 22 ribu sampai Rp 25 ribu per Kg. Padahal sebelum-sebelumnya hanya Rp 13 ribu per Kg.
“Saya minta kepada Diperindakop kabupaten dan provinsi bisa berkoordinasi dengan pemerintah pusat, agar betul-betul memantau dan dan menekan harga gula di pasaran agar tidak semakin mahal,” pinta pria asal Kecamatan Sekayam ini.
Baca juga: Satgas Pamtas Yonif Raider 641/Bru Gagalkan Upaya Penyeludupan Gula Pasir Malaysia
Mahalnya gula pasir ini, kata dia, semakin memberatkan perekonomian masyarakat di masa-masa sulit sekarang. Dia berharap juga kepada Satgas Pangan Polres Sanggau bersama dinas terkait untuk sama-sama mencari distributor gula yang ada di Kabupaten Sanggau.
“Tindak tegas jika mereka menumpukan atau menahan gula, sehingga harga meroket di pasaran,” tegasnya.
Leo berharap wabah virus corona segera berahir. Ia juga berpesan, masyarakat harus mengikuti aturan pemerintah untuk melawan dan memutuskan mata rantai Covid-19.
“Tetap stay at home jika tidak ada keperluan mendesak dan selalu berprilaku hidup bersih dan sehat,” imbuh Leo. (faf)
Discussion about this post