– Di Kalimantan Barat (Kalbar) sebanyak 105 orang reaktif Covid-19 pemeriksaan rapid test, di mana 63 di antaranya berada di Kota Pontianak. Namun untuk kepastian positif atau negatif virus corona tentu harus menunggu hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR).
Gubernur Kalbar H Sutarmidji mengatakan, mereka yang reaktif Covid-19 ini terdiri dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP)serta Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tidak dirawat di Rumah Sakit (RS).
Baca juga: Rumah Singgah Pemantauan Covid-19 Ketapang Difungsikan
“Tapi Insya Allah mereka akan terbebas dari keterjangkitan atau bisa sembuh asal ikuti anjuran dokter. Masyarakat bisa menghindari terjangkit asal cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, berjemur di matahari pagi,” kata pria disapa Midji ini.
Dijelaskan mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini, sebanyak 42 PDP dirawat se Kalbar, 12 reaktif Covid-19 dan non reaktif 30. Pihaknya sudah lakukan rapid test sebanyak 3.349 orang dan akan terus dilakukan.
“Yang usia 60 tahun ke atas atau mereka yang punya penyakit bawaan akut, periksakan diri anda ke Labkes. Daftar dulu nanti diberi jadwal, jangan takut, cuma seperti ambil darah untuk test gula darah, paling 1 tetes, bukan satu botol,” terangnya.
Baca juga: Positif Covid-19 Pontianak Bertambah, Edi: Hilangkan Stigma dan Ketakutan yang Luar Biasa
Lebih lanjut Midji mengatakan, semua keperluan untuk memfungsikan PCR yang dimiliki laboratorium Fakultas Kedokteran Untan Pontianak dan PCR milik Balai POM Kalbar, ada dua perusahaan membantu Reagen Kits dan dari Kemenkes.
“Semua sudah siap, uji coba sudah bagus,” ucapnya.
Mulai Senin, swab PDP dan yang hasil rapid test reaktif cukup diperiksa di Pontianak. Tidak perlu lagi dikirim ke Jakarta.
“Sehingga semua lebih cepat penanganannya,” tuntas Midji. (m@nk)
Discussion about this post