
– Bupati Sintang Jarot Winarno menyerahkan secara simbolis barang Operasi Pasar kepada para Lurah di Kecamatan Sintang dalam rangka penanganan dampak wabah Covid-19, Rabu (22/2020). Penyerahan digelar di halaman Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Sintang.
Bupati mengatakan wabah Covid-19 saat ini memberikan dampak yang sangat signifikan. Terutama sangat menyentuh tiga hal.
“Pertama itu adalah kita shock kesehatan, yang kedua adalah kita shock ekonomi, dan yang ketiga ialah kita shock sosial, ini terjadi disorganisasi dan disfungsional sosial,” kata Jarot.
Menurutnya, hal yang paling nampak saat ini ialah wabah Covid-19 berdampak pada sektor ekonomi. Karena banyak yang harus ditanggulangi. Seperti pemberian potongan biaya sewa kios sebesar 50 persen, pemasangan baru PDAM digratiskan dan pemotongan untuk usaha kelas atas sebesar 20 persen.

“Kita sudah minta kepada masyarakat perbankan untuk melakukan relaksasi utang, serta menjadwalkan kembali utang, jangan sampai masyarakat ditagih depkolektor,” ujarnya.
Adanya wabah virus corona yang berdampak pada sektor ekonomi, Pemkab Sintang tak tutup mata bagi masyarakat kurang mampu. Salah satunya, Pemkab Sintang mengadakan pasar murah di kelurahan dan desa yang belum mendapatkan bantuan.
“Tentu nanti kita harus bagi ratakan, semua ini diperuntukkan bagi keluarga yang kurang mampu, dengan harga komoditi yang murah tentu semuanya mau, tapi kita atur dengan sebaik-baiknya jangan sampai ada tumpang tindih,” terangnya.
Baca juga: Pemkab Sintang Alokasikan Rp5 M Dana Covid-19 untuk Stimulus Ekonomi
Jarot menjelaskan pemerintah pusat memberikan bantuan beras sebanyak 20 Kilogram per Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Di Kabupaten Sintang ada sekitar 35.000 Kepala Keluarga (KK). Khusus di Kecamatan Sintang ada sekitar 2.000 KPM.
“Dengan demikian, Pemkab Sintang juga sudah menyiapkan 150 ton beras untuk antisipasi bagi masyarakat yang membutuhkan tetapi tidak tepat sasaran dalam pembagiannya,” jelasnya.
Jarot meminta kepada para Lurah dan Kepala Desa di Kecamatan Sintang untuk dapat mencatat nama dan alamat keluarga yang terdampak Covid-19,l. Karena data 35.000 KPM yang ada itu dari pusat. Tentunya masih banyak yang belum mendapatkan.

“Maka Lurah dan Kades mencatat, karena selama ini masyarakat yang pantas menerima malah tidak dapat haknya. Banyak yang tidak pantas menerima, tetapi malah dapat,” tururnya.
Jadi, bagi warga yang pantas mendapatkan tapi belum dapat hak bantuannya, akan dibagikan beras yang standby di Kabupaten Sintang. Sesuai prosedur, permintaan Lurah dan Desa disampaikan ke Camat.
“Kemudian Camat menyampaikan ke Dinas Sosial buat tembusan ke saya,” jelas Jarot.
Baca juga: Warga Sintang Reaktif Covid-19, Area Tempat Tinggal Pasien di-Lockdown
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Sintang, Sudirman mengatakan tujuan daripada dilaksanakannya Operasi Pasar ini untuk menangani dampak ekonomi. Operasi Pasar ini merupakan lanjutan kegiatan yang dilakukan oleh Wakil Bupati Sintang di daerah perbatasan.
“Yakni pada Kecamatan Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu,” katanya.
Sudirman menjelaskan, ada empat komoditas yang akan dilakukan pada Operasi Pasar. Sasaran Kelurahan yang ada di Kecamatan Sintang. Komoditasnya berupa gula pasir yang dijual dengan harga Rp 15.000 per kilogramnya, bawang putih Rp 40.000 per Kg, bawang merah R. 35.000 per Kg dan telur ayam Rp 1.300 per butir.
“Dengan 10 Kelurahan yang ada di Kecamatan Sintang,” tukasnya.
Selain itu, ada bantuan dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang diberikan kepada UKM di Sintang. Bantuan tersebut berupa gerobak dan kotak pendingin (coolbox) yang ditujukan kepada para pelaku usaha di Sintang. Khusus kotak pendingin (coolbox) diberikan kepada pedagang ikan di pasar Junjung Buih Sintang.
“Kemudian untuk gerobak tersebut diberikan kepada pedagang bakso yang melakukan aktivitas usaha di Kota Sintang,” tutupnya. (m@nk)





Discussion about this post