– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ketapang sedang melakukan pengadaan rapid test sebanyak 6.000 melalui anggaran Recofusing APBD Ketapang. Dalam waktu dekat, diperkirakan akan datang 1.000 rapid test ke Ketapang.
“Insyaallah rapid test ini cukup, kami siapkan 6.000. Hanya saja datangnya bertahap, dalam waktu dekat sekitar 1.000 rapid test,” kata Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, Rustami, Senin (27/4/2020).
Baca juga:Â Penerbangan Komersil Bandara Rahadi Oesman Dihentikan Sementara
Menurut Rustami,1.000 rapid test yang datang nantinya akan langsung digunakan untuk di beberapa wilayah hasil dari tracing. Terutama klaster kasus yang ada di Ketapang, seperti Mulia Baru, Tuan-Tuan, At-taqwa, Muara Kayong, Sindor, Marau dan lainnya.
“Tracing sudah dilakukan, nanti dari tracing siapa saja yang kontak dengan pasien akan kita rapid test. Tujuannya guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” lanjutnya.
Sebelumnya, ia mengaku jika rapid test sudah dilakukan di beberapa lokasi terhadap pihak-pihak sempat kontak dengan pasien, hasilnya non reaktif.
“Bahkan rapid test terhadap tenaga medis, baik di Puskesmas, RSUD Agoesdjam dan Dinkes hasilnya juga juga non reaktif,” ujarnya.
Baca juga:Â Eks Mess Ketapang Terbakar
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Ketapang itu menjelaskan, rapid test sendiri dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak waktu sekitar 10 hari dari rapid test pertama. Rapid test, merupakan metode screning awal dengan sampel darah guna mendeteksi antibodi tubuh manusia.
“Namun hasil pemeriksaan screning tidak dapat dijadikan kepastian apakah virus corona ada apa tidak. Meskipun hasilnya positif, bisa jadi yang terdeteksi antibodi terhadap virus lain. Itu sebabnya orang yang hasil rapid test reaktif perlu melakukan pemeriksaan swab,” tutupnya. (lim)
Discussion about this post