– Saat ini di Kabupaten Sintang memang belum ada dampak sosial akibat pandemi Covid-19. Tetapi, sudah ada gejala menuju ke sana. Sehingga harus dilakukan antisipasi.
Wakil Bupati Sintang, Askiman mengatakan kabupaten tersebut ada empat wilayah rawan terdampak virus corona. Pertama, Sintang Kota. Kedua, kawasan perbatasan.
“Karena ada 18 jalan tikus dan kita memiliki banyak tenaga kerja ilegal yang bekerja di Malaysia,” ujarnya saat menjadi narasumber dialog luar studio LPP RRI Sintang di Rumah Dinas Wakil Bupati, Rabu (29/4/2020).
Selanjutnya ketiga, kawasan transmigrasi. Karena banyak bersekolah di pulau Jawa yang sudah ditetapkan sebagai zona merah dan akan segera pulang ke Sintang. Keempat, kawasan terpencil dan tertinggal.
“Disebabkan harga komoditi yang menurun tetapi harga sembako meningkat,” jelasnya.
Askiman mengungkapkan, kasus di Sungai Pisau Kecamatan Ketungau Hulu kemarin, datang pekerja ilegal. Sudah diperiksa oleh petugas Puskesmas, lalu akan dikarantina, tetapi diusir oleh warga. Warga menganggap, setiap orang yang datang membawa virus, sehingga timbul penolakan.
Dia mengatakan, pergerakan masyarakat akibat ketidaktahuan ini akan menimbulkan gejolak sosial. Begitu juga saat datang dari pulau Jawa dianggap sudah membawa virus. Karena datang dari daerah yang sudah ditetapkan sebagai zona merah.Padahal mereka ini ODP dan OTG yang belum tentu positif virus corona.
“Untuk itu, kami akan melakukan sosialisasi di tujuh kecamatan yang ada kawasan dan warga transmigrasinya. Maksudnya untuk menekan dampak sosial dan memberikan pemahaman kepada masyarakat soal virus corona ini,” terang Askiman.
“Saya berpesan kepada seluruh masyarakat, kalau melihat atau ada orang baru, jangan ambil tindakan sendiri. Lapor ke pemerintah desa, atau lapor ke petugas kesehatan yang ada,” timpal Askiman pada saat jadi narasumber didampingi Kapolres Sintang AKBP John Halilintar Ginting, Kepala Staf Kodim 1205 Sintang Mayor Inf Supriyono, Kepala Dinas Sosial Setina serta Kepala Disperindagkop dan UKM Sudirman.
Baca juga: PLBN Sungai Kelik Beroperasi, Jarot Usul Kantor Imigrasi Sanggau Pindah ke Sintang
Kapolres menjelaskan gunamenekan dampak sosial dari virus corona, pihaknya akan melaksanakan operasi ketupat selama 37 hari. Hari pertama puasa langsung mulai sampai 7 hari setelah puasa. Tujuannya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dengan memberikan imbauan kepada pengguna jalan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik, jaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan,” pesannya.
Dengan banyaknya kebijakan yang diambil oleh pemerintah, mudah-mudahan bisa mengurangi dampak sosial akibat corona. Masyarakat juga jangan curiga yang berlebihan. Kalau ada orang baru, lapor kepada gugus tugas di setiap kecamatan, jangan ambil tindakan sendiri.
“Kami mendukung langkah Pemda untuk melakukan sosialisasi ke tujuh kecamatan untuk menekan dampak sosial dan memberikan pemahaman kepada masyarakat,” terang Kapolres.
Sementara Kepala Staf Kodim 1205 Sintang Mayor Inf Supriyono menuturkan pengamanan kawasan perbatasan oleh Pamtas dan Koramil yang ada di perbatasan sudah sangat maksimal.
“Aparat kami sangat siap mengamankan kawasan perbatasan dan ikut membantu masyarakat,” ucap Supriyono.
Kadis Sosial Sintang, Setina mengatakan bantuan beras sampai ke desa dan kampung di seluruh wilayah Kabupaten Sintang. Dalam pendistribusiannya mendapatkan dukungan dari aparat TNI dan Polri.
“Ada banyak aparat sampai ikut memikul beras untuk memperlancar proses pemberian bantuan beras ini,” ungkapnya.
Dijelaskan dia, total penerima bantuan ada 35 ribu Kepala Keluarga (KK) dengan menerima 20 kilogram beras. Masyarakat miskin dan yang terdampak corona yang belum mendapatkan bantuan beras, silahkan mengajukan kepada Bupati Sintang melalui pemerintahan desa.
“Data penerima bantuan berasal dari pemerintah desa,” imbuh Setina.
Camat Sintang, Siti Musrikah menjelaskan dalam mendata penerima bantuan beras ini, pihaknya meminta data dari RT dan RW. Bantuan beras sudah disalurkan semua. Pihaknyai masih mendata lagi keluarga yang tidak miskin, tetapi terdampak Covid-19.
“Mengingat, pendapatan masyarakat banyak yang berkurang bahkan hilang akibat virus corona,” sebutnya.
Baca juga: Kumpulkan Pelaku Usaha, Wabup Sintang Minta Tidak Ada PHK Selama Corona
Dikatakan dia, ada saling iri dan cemburu dari masyarakat yang menerima bantuan dan tidak menerima. Masyarakat yang tidak menerima bantuan merasa terdampak virus corona karena penghasilan mereka juga menurun bahkan hilang.
“Kami mendukung untuk melakukan sosialisasi tentang istilah ODP dan OTG lebih gencar kepada masyarakat sehingga tidak menimbulkan gejolak sosial akibat ketidakpahaman dari masyarakat,” tukas Siti.
Kadisperindagkop dan UKM Sintang Sudirman mengungkapkan pelaksanaan operasi pasar di perbatasan sangat membantu masyarakat. Pihaknya pun mendapat apresiasi dari masyarakat di sana. Karena menggelar operasi pasar khusus komoditas yang mengalami kenaikan signifikan seperti bawang merah, telur, gula dan bawang putih.
Saat ini harga gula sudah turun menjadi 18.000 per kilogram. Dia berharap harganya terus turun. Bulog akan kirim 100 ton gula pasir ke Kalbar dan Sintang dapat jatah 5 ton.
“Mudah-mudahan dengan adanya pasokan dari Bulog, harga bisa menjadi normal kembali,” jelas Sudirman.
Sementara itu, Ambrosius Murjani selaku tokoh pemuda perbatasan menjelaskan bahwa operasi pasar sudah membantu masyarakat. Namun kalau bisa operasi pasar bisa diperluas lagi.
“Masyarakat perbatasan sangat gelisah, karena pintu perbatasan sudah ditutup,” ujarnya.
Diakuinya, kebutuhan sembako biasanya diambil dari seberang (Malaysia, red). Namun sekarang pintu perbatasan ditutup.
“Masyarakat Kecamatan Ketungau Hulu 90 persen sembakonya belanja ke Sanggau,” katanya.
Dampak sosial lainnya, masyarakat lebih waspada. Di setiap desa dan kampung ada pos jaga masyarakat. Pemerintah desa sudah membuat relawan Covid-19 di setiap desa. Siskamling juga sudah diaktifkan. Masyarakat dari luar yang mengalami kesulitan untuk masuk ke Ketungau Hulu karena akan diperiksa secara ketat oleh masyarakat.
“29 desa yang ada di Kecamatan Ketungau Hulu sudah membentuk relawan,” tutup Ambrosius. (m@nk)
Discussion about this post