– Wakil Bupati Sintang, Askiman memimpin rapat koordinasi (Rakor) bersama Camat, Kepala Desa dan Ketua BPD se-Kecamatan Sepauk, Rabu (29/04/2020). Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Sepauk itu dalam upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sintang. Serta memperhatikan kondisi Covid -19 yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
Askiman mengatakan tujuan sosialisasi untuk memberikan pemahaman tentang persoalan Covid-19. Sosialisasi merupakan langkah cepat tanggap dan keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang dalam rangka mengantisipasi semua permasalahan tentang Covid-19.
“Kemudian kalau hanya sekedar penanganan, penjagaan, pengawalan untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 ini saya kira sudah cukup disosialisasikan,” katanya.
Tetapi persoalan ini, kata Askiman, tidak hanya cukup sampai pada pemutusan mata rantai. Paling penting ialah pemahaman masyarakat terhadap penyakit Covid-19 yang perlu disampaikan secara detail dan menyeluruh.
“Agar masyarakat dapat memahami arti penting mengamankan diri, mengamankan daerah kita,” ujarnya.
Askiman menjelaskan di Kabupaten Sintang dibagi empat zona yang rawan menyebarnya Covid-19. Pertama, zona pada sektor perkotaan. Dimana Kecamatan Sintang merupakan tempat persinggahan semua orang dari berbagai kabupaten lain.
“Masyarakat dimana-mana, sehingga dia memiliki titik rawan,” ucapnya.
Baca juga: Gejala Dampak Sosial Pandemi Covid-19 Mulai Muncul di Sintang
Kedua, di kawasan perbatasan. Karena kawasan perbatasan banyak tenaga kerja lokal maupun tenaga kerja di luar Sintang. Baik legal maupun ilegal yang keluar masuk dari kawasan perbatasan Sintang.
Ketiga yakni tujuh kecamatan eks transmigrasi. Karena punya saudara yang menempuh pendidikan di luar Kalimantan. Sehingga ketika mereka kembali pada saat kondisi pademi sekarang, maka akan menjadi titik rawan bagi penyebaran Covid-19.
“Kemudian yang keempat ialah di zona Kecamatan Kayan Hilir, Kayan Hulu, Serawai Ambalau karena dampak dari Covid-19 bukan hanya virus saja, tetapi dari sisi sosial dan ekonominya akan berdampak,” terangnya.
Selain itu, Wabup menyampaikan enam cara untuk menghalangi Covid-19 dengan meningkatkan imunitas moral. Pertama, perlu perhatikan kuantitas dan kualitas kehidupan yang harus terjaga. Kedua, mengatur pola kerja jangan sampai lelah dan cukup tidur untuk menjaga ketahanan fisik.
“Ketiga yakni menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak takut dan tidak cemas terhadap sebaran virus ini karena kalau cemas nanti imun kita akan lemah,” pungkasnya.
Keempat, atur pola hidup untuk senantiasa dalam damai sukacita dan tidak stres. Kelima, berjemur di bawah sinar matahari selama 30 menit dalam satu hari. Dan keenam, hindari polusi, karena akan membuat paru-paru mudah terserang penyakit.
“Tetapi dari enam tersebut yang paling rawan adalah persoalan imunitas moral, jangan sampai stres dalam menghadapi semua ini,” pesan Askiman.
Baca juga: PLBN Sungai Kelik Beroperasi, Jarot Usul Kantor Imigrasi Sanggau Pindah ke Sintang
Wabup juga mengingatkan kepada seluruh Kepala Desa yang hadir agar tidak salah persepsi dengan status masyarakat Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19. Karena ditetapkan status ODP semua orang ketakutan. Akhirnya muncul sikap kebencian terhadap sesama dan akan menimbulkan kesenjangan sosial dan kesalahpahaman.
“Sehingga menimbulkan sebuah persoalan di tengah-tengah masyarakat, jangan membuat stigma kepada masyarakat yang statusnya ODP,” imbau Askiman.
Sementara itu, Ketua Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Sepauk, Aidul menjelaskan pihaknya telah memberikan imbauan, pemasangan spanduk di tempat keramaian, sosialisasi di sekolah-sekolah, dan tempat ibadah. Tujuan agar masyarakat bisa mencegah dan terhindar dari Covid-19.
“Sosialisasi yang kami lakukan itu dalam rangka untuk memberitahukan kepada masyarakat apa yang harus dilakukan agar terhindar dan mengantisipasi terpaparnya wabah Covid-19,” ucapnya.
Selain itu juga, sambung Aidul, banyak kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam rangka mencegah Covid-19. Pihaknya sosialisasi ke sekolah dari SD sampai SMA bagaimana cara mencuci tangan dengan enam langkah. Yaitu menggunakan sabun dan air mengalir, meneruskan imbauan pemerintah kepada masyarakat cara penanganan pencegahan Covid-19 dan melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, mengiimbau seluruh masyarakat untuk tidak bepergian ke daerah yang terpapar Covid-19.
“Mengimbau kepada masyarakat apabila ada keluarga yang datang dari suatu daerah terpapar corona agar melaporkan diri ke Puskesmas terdekat,” tukasnya.
Pihaknya juga telah membangun Posko dan pembentukan Posko relawan di seluruh desa yang ada di Kecamatan Sepauk. Untuk Posko Kecamatan Sepauk dirikan di Desa Tanjung Hulu.
“Semua Posko berada di bawah komando satgas Kecamatan Sepauk,” tuntad Aidul. (m@nk)
Discussion about this post