Wabah Corona, Mahasiswa IAIS Tuntut Penurunan Biaya Kuliah

BEM IAIS menggelar audensi bersama pihak kampus di Kampus 1 IAIS, Jalan Raya Sejangkung, Desa Sebayan, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Jumat (15/5/2020) siang. Foto: Istimewa

– Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institusi Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas (IAIS) menuntut penurunan biaya kuliah sebagai dampak dari Covid-19. Tuntutan tersebut disampaikan saat audensi di Kampus 1 IAIS, Jalan Raya Sejangkung, Desa Sebayan, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Jumat (15/5/2020) siang.

Mewakili mahasiswa, audensi dihadiri langsung oleh Presiden BEM IAIS, Pirdaus. Sedangkan dari pihak kampus dihadiri Wakil Rektor II Oskar Hutagaluh, Kepala Biro dan beberapa pegawai Biro IAIS.

Baca juga: 28 Warga Desa Samustida Terima BLT

Pirdaus mengatakan pelaksanaan audiensi tersebut untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa terkait pemotongan biaya kuliah sebagai dampak dari Covid-19.

Baca Juga :  Pemkab Kapuas Hulu Siapkan Rp8,7 Miliar Bangun SDN 01 Putussibau

“Audiensi yang kami lakukan bertujuan untuk menyampaikan aspirasi teman-teman mahasiswa terkait pemotongan biaya kuliah, Karena krisis pendemi Covid-19 yang hari ini masih melanda,” katanya saat ditemui di Desa Tempatan, Kecamatan Sebawi, Kabupaten, Senin (18/5/2020) siang.

Baca juga: Tak Tersentuh Bantuan, Nelayan di Selakau Tetap Melaut Selama Corona

Pirdaus menjelaskan pendemi virus corona berdampak di berbagai aspek. Salah satunya di bidang perekonomian. Sehingga mereka menganggap perlu adanya pemotongan biaya kuliah sebagai bentuk perhatian dan bantuan dari pihak kampus.

“Karena krisis pendemi Covid-19 yang hari ini masih melanda berdampak negatif di berbagai aspek, salah satunya adalah perekonomian orang tua mahasiswaa atau mahasiswa. Sehingga dipandang perlu adanya perhatian dan direalisasikannya pemotongan atau kompensasi biaya kuliah di semester depan,” tutur Pirdaus.

Baca Juga :  UKM Sanida IAIS Sambas Diharapkan Ikut Melestarikan Kebudayaan Daerah

Terkait tuntutan mahasiswa, pihak IAIS memberikan jawaban sementara bahwa keuangan kampus sedang tidak normal lantaran mahasiswa masih banyak tunggakan SPP. Sehingga pihak kampus sulit untuk menurunkan biaya kuliah. Namun hasil akhir akan tetap ditentukan dari rapat pimpinan pihak kampus.

“Itu jawaban sementara keputusan akhirnya tetap pada hasil rapat pimpinan,” pungkas Pirdaus. (gun)


Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?