
– Bupati Sanggau Paolus Hadi meminta masyarakat mempersiapkan diri menghadapi new normal. Aktifitas yang dilakukan masyarakat harus ke arah produktif.
Bupati mengatakan awal-awal pandemi Covid-19, pemerintah minta masyarakat untuk tinggal di rumah. Namun, kata dia, saat ini tidak ada lagi bahasa tinggal di rumah. Tetapi beraktivitas yang produktif dan harus diatur. Sehingga harus mempersiapkan diri untuk kita memulai Pola Hidup Baru (PHB).
“Saya lebih enak menggunakan kata-kata PHB. Mengapa, karena saya khawatir, saya lihat situasi sekarang di Sanggau, begitu bicara new normal jadi orang-orang mulailah berpikir seperti biasa. Pergi ke mana-mana dengan santai dan tidak lagi patuh dengan protokol kesehatan,” terangnya, Selasa (9/6/2020).
Dikatakannya Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sanggau ini, PHB tetap dengan protokol kesehatan. Kalau orang buka warung kopi, harus mengerti tidak bisa seperti dulu lagi. Membiarkan orang duduk di warungnya tidak ikut aturan, tapi harus diatur jaraknya.
“Orang boleh duduk di situ, tapi siapkan juga alat untuk mencuci tangan. Berikutnya, pastikan tamu itu datang pakai masker. Yang punya warung-warung harus peduli,” katanya.
Bupati menuturkan baru dalam Minggu ini Sanggau dinyatakan penyebaran kuning atau rendah. Untuk itu, boleh mempersiapkan diri untuk melakukan pola hidup baru.
“Kami sebagai pemerintah mengimbau kepada kita khususnya yang melakukan usaha-usaha. Apakah dia Warkop, warung makan atau jualan apa saja agar patuhi protokol kesehatan,” ujarnya.
Kabupaten Sanggau hanya mampu menyediakan 10 ruangan untuk perawatan Covid-19. Di mana hari ini masih kosong.
“Saya khawatir dengan kita merasa bebas, lalu terkena semua lalu harus dirawat. Kalau 20 orang kena kemana meletakkan yang 10, Jadi jangan anggap enteng soal ini. Kita harus menjaga bersama-sama, jadi patuhi saja. Tidak ada larangan untuk membuka warung kopi atau warung makan,” ujarnya.
Dikatakanya, pemerintah diminta untuk mempersiapkan mitigasi. Apabila ketika semuanya PHB ini berjalan lalu tidak terkontrol, tapi diharapkan Sanggau tidak.
“Jangan nanti lalu merasa takut, marah orang memberitakan. Ini untuk kesehatan kita, Sekarang pemerintah bilang oke ayok kamu beraktifitas yang produktif. Tetapi ikuti protokol kesehatan,” pinta Paolus.
Akan tetapi, kata dia, jika ada tempat-tempat yang tidak ikuti protokol kesehatan jangan salahkan Tim Gugus Tugas akan datang untuk mengingatkan. Tapi sebaiknya orang dewasa jangan lagi diingatkan.
“Jangan orang-orang pintar termasuk ASN, malah dia yang nongkrong tidak ikut protokol kesehatan lagi,” ucapnya.
Kemudian, rumah ibadah. Dia mengaku tidak akan membuat Surat Edaran (SE) Bupati. Tetapi mengacu pada SE Menteri Agama.
“Ikuti saja itu, saya sudah bicara dengan Kemenag dan tokoh-tokoh agama juga sudah paham. Dan bagi pemimpin agama yang menyatakan kami tidak melakukan ibadah langsung, tidak apa-apa. Tapi bagi yang sudah siap harus mengajukan ke gugus tugas. Syarat-syaratnya sudah ada kan,” tegasnya.
Jadi, lanjut dia, tidak hanya sebatas menulis surat untuk ibadah. Tapi harus dijelaskan kepada pemerintah rumah ibadah seperti apa. Nanti akan dilihat karena akan ada rekom bahwa rumah ibadah itu bebas Covid-19.
“Jadi jangan juga belum ada apa-apa sudah mulai. Karena sekarang ini baru persiapan kita ini, Kalau kuning, barulah kita boleh mempersiapkan. Kalau merah, tidak boleh sama sekali. Ikuti, Jangan anggap remeh jadi tidak mau mengikuti protokol kesehatan itu,” tutup Bupati. (faf)
Discussion about this post