Oleh: Nurhadianto Pahmi
PILKADA serentak 2020 akan menjadi catatan sejarah penting dalam perjalanan pemilu di Republik Indonesia, dan ini sebagai latihan untuk menghadapi Pemilu 2024. Permasalahan pelik pada Pilkada 2020 di antaranya tidak ada kepastian kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Efeknya KPU harus bekerja keras dalam menentukan status suatu wilayah yang melaksakan pilkada (tercatat 9 Pilgub, 224 pilbup, dan 37 pilwako) di tengah ketidak displinan masyarakat dan salah kaprah dalam menanggapi status new normal.
Tantangan besar KPU dalam Pilkada serentak ini sangat banyak, di antaranya membuat aturan main tentang teknis Pilkada di masa pandemi Covid-19, melakukan verifikasi DPT, memaksimalkan partisipasi pemilih, teknis pelaksanaan kampanye bagi pasangan calon dan lain sebagainya.
Pasangan calon juga memiliki peran yang besar dalam suksesi Pilkada serentak 2020 dengan memenuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 menuju new normal. Mulai dari memaksimalkan teknologi dalam menyampaikan visi misinya, khususnya di daerah perkotaan.
Sedangkan di daerah yang kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan internet dapat dilakukan melalui jejaring tim yang kecil namun dimaksimalkan gerakannya dengan tetap menjalankan pedoman pencegahan Covid-19.
Segala upaya dan aturan yang dibuat oleh KPU dan berbagai strategi yang direncanakan oleh pasangan calon, kunci utama adalah pada prilaku masyarakat sendiri. Tuntutan besar bagi masyarakat adalah melakukan gerakan disiplin bersama dan konsisten mengimplementasikan pola hidup sehat serta bersih. Percuma banyak aturan dan pedoman yang di buat oleh pemerintah (KPU) jika masyarakat tidak mematuhi dan bahkan seperti menantang pendemi Covid-19 ini.
Kesadaran masyarakat dapat di mulai dari dirinya sendiri, keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya. Kondisi ini akan mengasah daya hati, daya perkataan, dan daya perbuatan atas individu tersebut untuk beramal soleh yaitu sejalannya ketiga daya tersebut dalam mematuhi aturan dari pemerintah tentang perang melawan Covid-19.
Waktu Pilkada masih panjang, namun prosesnya sudah di mulai sejak sekarang. Mari kita semua menjadi garda terdepan untuk menjalankan kedisiplinan dengan mematuhi protokol kesehatan dan bersama kita kampanyekan pola hidup bersih dan sehat sehingga saat hari H pilkada seluruh aktivitas dapat berjalan sebagaimana mestinya. Leo Tolstoy mengatakan “semua orang berfikir untuk mengubah dunia, tapi tak satupun berpikir untuk mengubah dirinya sendiri”, inilah saat yang tepat bagi kita untuk mengubah pola hidup yang tidak disiplin menjadi disiplin, yang tidak sehat menjadi pola hidup sehat serta bersih, dan yang tidak peduli mejadi sangat peduli kepada sesama.
*Penulis: Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Kalbar, Dosen IKIP PGRI Pontianak, dan Mahasiswa S3 Universitas Negeri Yogyakarta
Discussion about this post