– Setelah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak, dua pasien asal Kabupaten Kapuas Hulu diperbolehkan pulang. Kamis (18/6/2020), Bupati Kapuas Hulu AM Nasir melepas kepulangan dua pasien sembuh dari Covid-19 setelah menjalani masa karantina.
Kedua pasien yang sembuh tersebut ialah MA (51) dari Lunsara, Kecamatan Putussibau Selatan dan FL (52) dari Kota Putussibau, Kecamatan Putussibau Utara.
“Kita harapkan kedua pasien yang sembuh ini dapat menjaga kesehatannya. Dengan sembuhnya dua pasien kita ini, tentunya kita juga mendapatkan penilaian dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,” kata Nasir.
Bupati mengatakan, dirinya sangat paham apa yang dirasakan oleh kedua pasien tersebut selama menjalani isolasi baik itu di rumah sakit maupun di rumah sendiri.
“Tentunya banyak merasakan hal yang tidak enaknya, namun mau bagaimana lagi karena itulah penerapan penanganan terhadap pasien positif Covid-19,” ujarnya.
Selain itu, Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada tenaga medis yang telah bekerja keras bagaimana merawat pasien ini hingga sembuh.
“Selain itu saya ingatkan kepada Kepala Desa maupun Lurah dimana pasien sembuh Covid-19 ini tinggal agar dapat menjelaskan kepada masyarakat terkait kesembuhan pasien ini, sehingga mereka diterima kembali oleh masyarakat sekitarnya,” harapnya.
Dengan sembuhnya dua pasien positif ini, diharapkan di Kapuas Hulu tidak ada lagi kasus Covid-19.
“Meski saat ini sudah new normal, saya imbau masyarakat tetap menerapkan phisical distancing maupun social distancing,” tegasnya.
Sementara itu, FL salah satu pasien positif virus corona dari Kecamatan Putussibau Utara yang dinyatakan sembuh mengatakan bahwa penyakit Covid-19 sendiri tidaklah begitu berbahaya.
“Yang membuat kita sakit itu ialah bagaimana menghadapi lingkungan kita sendiri. Saya ini sudah patuh menerapkan protokol kesehatan dari pemerintah. Saya diam di rumah dan lainnya. Hanya saja memang terkadang informasi di media sosial yang membuat ketakutan terhadap kami,” ujarnya.
Menurut FL, garda terdepan dalam mengahadapi kasus Covid-19 ini bukanlah tenaga kesehatan melainkan masyarakat itu sendiri.
“Covid-19 ini sakitnya tidak ada apa-apanya, tapi bagaimana pasien positif Covid-19 ini mau menjadi sehat. Orang saja tidak mau masuk ke gang saya seperti tukang gas, air maupun sayuran. Itu yang saya alami selama masa isolasi di rumah. Bagaimana kami bisa sehat jika tidak mendapatkan asupan makanan dan lain – lainnya,” jelasnya.
FL menegaskan, baginya mengidap penyakit Covid-19 bukanlah suatu aib dan dirinya pun tidak malu karena dirinya tidak merugikan orang lain.
“Namun saya atas nama pribadi mengucapkan terimalasih kepada Pemerintah Daerah dan tenaga medis yang telah merawat saya hingga sembuh,” tuturnya.
Sementara itu, MA (51) pasien sembuh Covid-19 dari Lunsara, Kecamatan Putussibau Selatan mengaku ada satu bulan lebih diisolasi di rumah sakit.
“Saya cukup tertekan juga menjalani isolasi dirumah, namun saya jalani dengan ikhlas,” ucapnya.
MA mengaku senang dirinya dinyatakan sehat dan sembuh dari Covid-19. Sehingga dirinya bisa berkumpul kembali dengan keluarga dan masyarakat di kampungnya.
Dia jugamengucapkan terimakasih atas pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit yang rela merawat dirinya hingga sembuh.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah atas pelayanan yang diberikan. Saya juga mohon maaf jika ada perkataan dan perbuatan saya selama dirawat di rumah sakit menyingung perasaan tenaga medis dan lainnya,” pungkasnya. (dRe)
Discussion about this post