– Menjaga ketahanan pangan khususnya di masa pandemi Covid-19, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengambil kebijakan percepatan penanaman padi di musim tanam gadu tahun ini. Percepatan penanaman merupakan bentuk langkah kesiapan pemerintah kabupaten menjaga ketersediaan beras di Kubu Raya.
“Selain karena Kubu Raya merupakan salah satu basis pangan Kalimantan Barat, juga ketersediaan dibutuhkan untuk stok supaya jangan sampai terjadi krisis stok pangan,” ujar Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Sabtu (20/6/2020).
Muda mengatakan telah menginstruksikan seluruh gabungan kelompok tani, kelompok tani, dan para petani di seluruh Kubu Raya agar mempercepat pengolahan tanah untuk pembuatan persemaian serta penanaman padi kedua musim gadu tahun 2020. Ia mengungkapkan saat ini penyuluh sedang turun di seluruh titik desa di Kubu Raya.
“Jika seluruh penanaman padi kedua musim tanam gadu selesai bulan Juni dan panen pada Oktober, diharapkan pada November telah dapat dilakukan penanaman kembali untuk padi rendengan tahun 2020,” tuturnya.
“Mudah-mudahan saja hasilnya baik. Tidak ada tantangan dari hama seperti tikus maupun intrusi air asin. Semoga maksimal seperti kemarin yang panen rayanya cukup melimpah di tengah pandemi ini,” tambah Muda.
Ia mengatakan lahan-lahan pertanian yang ada harus dioptimalkan. Caranya dengan tetap menanam tanaman pangan. Seperti padi, palawija, hortikultura, dan sayuran.
“Kegiatan penanaman itu semua bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi ini, khususnya untuk social distancing,” pesannya.
Bupati menyatakan kondisi pandemi tidak berpengaruh pada aktivitas pertanian masyarakat. Produksi tetap berjalan maksimal. Sementara pemerintah kabupaten terus berupaya melakukan penyerapan termasuk bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya seperti perusahaan dan sebagainya.
“Serapan pasarnya baik dari pemerintah dengan program-programnya, desa-desa, maupun sektor-sektor swasta dan CSR perusahaan yang kita arahkan untuk mengambil dari beras lokal Kubu Raya. Maka saya kira pasar dan harganya cukup baik di tingkat petani. Dan tentu ini juga lebih kokoh meningkatkan nilai tukar petani atau NTP sebagai indikator daya beli petani maupun pendapatan petani,” terangnya.
Dirinya mengingatkan, di masa krisis akibat pandemi, daerah-daerah sumber pangan akan berusaha mempertahankan ketersediaan stok pangan di tempatnya masing-masing. Termasuk membatasi keluarnya stok pangan ke daerah lain. Demi menjaga stabilitas pangan karena pandemi yang belum diketahui kapan berakhir.
Karena itu, Kubu Raya harus mandiri pangan. Tidak bergantung dengan pasokan dari daerah lain.
“Karena sangat dibutuhkan maka pangan menjadi prioritas. Tapi Alhamdulillah di Kubu Raya memang arah kebijakannya menjadikan pangan itu sebagai panglima. Sehingga itu diutamakan dan memang karakternya berbasis pangan,” tuturnya.
“Jadi bagi Kubu Raya ini justru harus lebih dimaksimalkan dengan cara mempercepat penanaman. Agar diusahakan tahun ini hasilnya lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya,” sambung Muda. (Sym)
Discussion about this post