
– Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan berbagai ahli kesehatan baik nasional maupun internasional menyatakan bahwa pandemi Covid-19 tidak berakhir dengan segera. Oleh karena itu, dunia beradaptasi dengan pandemi ini.
Selama pandemi, kata Mendagri, melakukan inovasi baru dengan tatanan baru atau new normal life. Karena tidak mungkin melakukan pembatasan terus menerus secara ketat, apalagi lockdown. Demikian pula dengan Indonesia.
Menurut Tito, upaya adaptasi ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Istilahnya tatanan kehidupan baru yang produktif, aman Covid-19.
“Sebagai sesuatu yang baru, tatanan ini memerlukan pengenalan atau pra kondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi. Prakondisi ini dilakukan dengan protokol kesehatan dalam berbagai sektor kesehatan dengan simulasi-simulasi,” katanya saat pengumuman Pemenang Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru, Produktif dan Aman Covid-19 di Sasana Bhakti Praja Gedung C Kemendagri, Jakarta, Senin (22/6/2020) melalui keterangan yang diterima Jurnalis.co.id dari Puspen Kemendagri.
Ditambahkannya, upaya prakondisi tersebut diinisiasi terutama oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian/Lembaga, juga oleh Pemda di semua tingkatan. Tujuannya, agar terjadi gerakan nasional kebersamaan menuju tatanan baru tersebut.
“Peran Pemda menjadi sangat penting, karena 548 Pemda tingkat I provinsi, dan tingat II kabupaten/kota bersentuhan langsung dengan masyarakat masing-masing,” ujarnya.
Oleh karena itu, Kemendagri bersama dengan Kemenkeu, Kemenkes, Gugus Tugas Covid-19, Kemenpan RB, Kemenparekraf, Kemendag, dan BNPP berinisiatif membuat lomba antar daerah untuk membuat protokol kesehatan Covid-19. Adapun simulasinya di tujuh sektor kehidupan.
“Yaitu pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi umum, tempat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP),” tutur Tito.
Pengumuman pemenang lomba inovasi daerah ini dengan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan pengumuman dapat disaksikan secara virtual melalui zoom maupun akun Youtube Badan Litbang Kemendagri RI.
Adapun pemenang pertama Sektor Pasar Tradisional, klaster provinsi diraih Bali, Klaster kota diraih Bogor dan klaster kabupaten diraih Banyumas.
Juara pertama Sektor Pasar Modern, Klaster Provinsi dimenangkan Jawa Timur, Klaster Kota dimenangkan Bogor, Klaster Kabupaten dimenangkan Aceh Tamiang dan Klaster Kabupetan Tertinggal dimenangkan Seram Bagian Barat.
Pemenang pertama Sektor Hotel, Klaster Provinsi oleh Jambi, Klaster Kota oleh Pekanbaru, Klaster Kabupaten oleh Trenggalek dan Klaster Kabupetan Tertinggal oleh Sumba Barat Daya.
Juara satu Sektor Restoran, Klaster Provinsi diraih Lampung, Klaster Kota diraih Bogor, Klaster Kabupaten diraih Trenggalek dan Klaster Kabupetan Tertinggal diraih Sumba Barat Daya.
Pemenang pertama Sektor Tempat Wisata, Jawa Tengah Klaster Provinsi, Semarang Klaster Kota, Sintang Klaster Kabupaten dan Sigi Klaster Kabupetan Tertinggal.
Juara satu Sektor Transportasi Umum, Klaster Provinsi dimenangkan Jawa Tengah, Klaster Kota dimenangkan Bengkulu, Klaster Kabupaten dimenangkan Sintang dan Klaster Kabupetan Tertinggal dimenangkan Jayawijaya.
Terakhir, pemenang pertama Sektor Tempat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Klaster Provinsi diraih Sulawesi Tengah, Klaster Kota diraih Bekasi, Kluster Kabupaten diraih Trenggalek dan Klaster Kabupetan Tertinggal diraih Nias.
Sementara itu, juara favorit diberikan kepada Kota Batam, Kota Salatiga dan Kota Bekasi.
Selain piagam penghargaan, para pemenang mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID). Untuk pemenang pertama, setiap kategori dan setiap klaster daerah diberikan DID sebesar Rp3 milliar, pemenang kedua Rp2 milliar dan pemenang ketiga Rp1 milliar. Sehingga total 84 pemenang terdiri atas juara 1, 2 dan 3 pada 7 Sektor dan 4 klaster yakni Rp168 miliar. (m@nk)
Discussion about this post