– Bupati Kapuas Hulu AM Nasir resmi membuka pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Imbangan ke-108 Kodim 1206 Putussibau Tahun 2020, Selasa (30/6/2020). Pembukaan berlangsung secara simbolis di Makodim tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan.
Hadir mendampingi Bupati, istri sekaligus Anggota DPD RI Erlinawati. Hadir pula sejumlah pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemkab Kapuas Hulu, Forkompimda dan tamu undangan lainnya. Serta perwakilan masyarakat yang menjadi daerah sasaran TMMD Imbangan ke-108 Kodim 1206/Psb, yakni masyarakat Kecamatan Batang Lupar, khusunya warga Desa Sungai Abau yang menjadi lokasi kegiatan TMMD.
Dalam sambutannya, Komandan Kodim (Dandim) 1206/Psb Letkol Inf Basyaruddin menjelaskan, seyogyanya pembukaan TMMD itu dilaksanakan di lapangan terbuka pada lokasi kegiatan.
“Namun karena situasi pandemi Covid-19, maka kita laksanakan di Makodim, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan undangannya juga terbatas,” ujar Dandim.
Lebih lanjut Dandim menjelaskan, pelaksanaan TMMD Imbangan itu merupakan kegiatan yang disupport penuh oleh Pemkab Kapuas Hulu. Terutama berkenaan dengan penganggaran untuk kegiatan, baik fisik maupun non fisik.
“Berbeda kalau TMMD Reguler, yang dianggarkan TNI. Untuk tahun ini, di wilayah Korem 121/Abw, pelaksanaan TMMD Reguler dilaksanakan di Ketapang dan Singkawang,” terangnya.
Dikatakan Dandim, TMMD itu dimaksudkan untuk membantu pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan wilayah, khususnya perbatasan, terluar, terpencil, terisolir dan daerah tertinggal.
“Jadi sudah selayaknya dilaksanakan percepatan pembangunan di daerah tersebut, karena terbatasnya infrastruktur. Maka melalui TMMD yang secara terencana ini, menjadi solusi dalam mempercepat akselerasi pembangunan di daerah,” tegas Dandim.
Pada TMMD Imbangan ke-108 ini, daerah perbatasan menjadi sasaran, yakni Desa Sungai Abau, Kecamatan Batang Lupar. Menurut Dandim, di sana akses infrastruktur jalan dan jembatan menjadi prioritas untuk dibangun dalam TMMD ini.
“Itu sangat dibutuhkan masyarakat, jalan sudah ada namun untuk melewati dan menuju ke rumah Betang pertama sangat susah, apalagi ke Betang ke dua, maka dengan TMMD kita harapkan dapat meningkatkan pembangunan badan jalan,” harap Dandim.
Dalam pelaksanaan TMMD, Dandim juga mengharapkan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama menggalakan kembali budaya gotong-royong di lingkungan masing-masing.
“Adapun pelaksanaan TMMD Imbangan oleh Satgas meliputi pembangunan fisik yakni peningkatan badan jalan, pembangunan gorong-gorong parit. Sedangkan non fisik penyuluhan Karhulta, laik ligkungan hidup, osialisasi narkoba, sosialisasi tentang rasa nasionalisme dan patriotisme,” papar Dandim.
Dandim kembali menegaskan, sampai kapanpun TNI tetap berkomitmen membantu masyarakat meningkatkan pembangunan fisik dan peningkatan Sumber Daya Masyarakat (SDM). Maka TMMD Imbangan ke-108 ini mengangkat tema ‘TMMD Pengabdian Untuk Negeri’. Tema ini, untuk mengajak masyarakat membangun dareah, baik bidang teknologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat.
Sementara itu, Bupati menjelaskan, tujuan TMMD itu membuka isolasi wilayah yang terisolir. Karenanya Bupati mengharapkan dukungan dan partisipasi masyarakat selama kegiatan berlangsung.
“Kira berharap mudahan kegiatan TMMD Imbangan ke-108 ini berjalan dengan baik. Walaupun kegiatan dibuka di Kodim, namun tidak mengurangi arti dari kegiatan ini. Karena ini kegiatan rutin berdasarkan MoU antara Pemerintah Pusat dengan TNI. Jadi tahun depan kita berharap TMMD bisa dilaksanakan seperti biasanya,” ucap AM Nasir.
Dijelaskan Nasir, anggaran memang sedikit berkurang karena adanya refocusing untuk penanganan Covid-19. Namun diharapkan kegiatan bisa dilaksanakann maksimal.
“Yang terpenting tentu meningkatkan kembali semangat gotong-royong masyarakat di wilayah TMMD,” pinta Bupati.
Orang nomor satu di Bumi Uncak Kapuas ini menambahkan, pembangunan jalan di Desa Sungai Abau memang agak lambat dibanding desa lain di daerah perbatasan. Salah satu foktor karena tidak adanya bantuan anggaran pusat dulunya yang dialokasikan melalui Badan Pengelola Perbatan yang kala itu sempat dihilangkan.
“Dulu ada di kabupaten Badan Pengelola Perbatasan, setiap tahun kita dapat alokasi anggaran dari pemerintah pusat, untuk pembangunan infrastruktur jalan kecamatan ke desa,” jelas Bupati.
Maka sejak tidak ada badan perbatasan, sejumlah wilayah di perbatasan tidak pernah dapat alokasi pembangunan jalan di desa, termasuk Dusun Sungai Luar Desa Sungai Abau.
Karenanya, Nasir kembali mengingatkan kepada Camat, Kepala Desa, tokoh masyarakat, tokoh adat di Desa Sungai Abau, bahwa Pemkab Kapuas Hulu baru tahun ini bisa melaksanakan pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.
“Ini sifatnya motivasi dan partisipasi pemerintah. Kami berharap untuk partisipasi masyarakat, karena anggaran yang ada tidak semua untuk kegiatan fisik, namun non fisik,” tuntas Nasir. (dRe)
Discussion about this post