
– Mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Polda Kalbar menggelar apel kekuatan dan pengecekan sarana prasarana. Turut hadir dalam apel siaga Karhutla tersebut Masyarakat Peduli Api yang mendapatkan apresiasi dari Kapolda Kalbar berserta jajaran, Wakil Gubernur dan Forkopimda.
Dalam apel pengecekan sarana prasarana ini juga dilakukan simulasi dari Pemadam Kebakaran (Damkar) saat menghadapi Karhutla di Kalbar.
“Apel persiapan dalam mencegah Karhutla melibatkan TNI, Polri, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta pemadam kebakaran, melibatkan 524 personel dan 100 sarana prasarana kendaraan,” kata Kabid Humas Kombes (Pol) Donny Charles Go di Pontianak, Selasa (8/7/2020).

Donny mengatakan apel digelar sebagai wujud sinergitas Provinsi Kalimantan Barat dalam menghadapi ancaman Karhutla pada tahun ini.
“Kegiatan ini menunjukkan kesiapsiagaan dalam menghadapi Karhutla dengan melibatkan seluruh komponen,” katanya.

“Kapolda mengapresiasi kehadiran masyarakat peduli api, ini sangat membantu kami dalam menangani Karhutla. Dengan melibatkan sebanyak mungkin komponen masyarakat, maka akan mengurangi risiko terjadi kebakaran lahan,” timpal Donny.
Ia melanjutkan, Polda Kalbar sendiri sudah mempersiapkan operasi yang akan digelar dalam waktu dekat dan berfokus kepada pencegahan Karhutla tersebut.
“Akhir bulan Juli ini akan kami laksanakan operasi dengan sandi Bina Karuna. Operasi Karhutla ini akan mengedepankan sosialisasi, imbauan dan patroli ke tempat tempat rawan karhutla,” jelasnya.
Sementara Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan menyebutkan untuk menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan segera tiba, para pihak harus ikut mencegah bencana tahunan, yakni Karhutla.

“Dengan pengalaman yang ada Kahutla, untuk pencegahan tahun ini perlu peran dan kesadaran semua pihak,” ujarnya.
Ia mengatakan, beragam dampak dari Karhutla, mulai ekologi, kekayaan hayati dan bahkan mengganggu semua aktivitas masyarakat. Tahun lalu, aktivitas ekonomi, terutama penerbangan, jasa perhotelan dan aktivitas yang berhubungan kegiatan pergerakan, terhambat karena kabut asap.
“Kami juga intruksikan semua Pemerintah daerah Kabupaten/Kota lebih fokus pada pengendalian dan pencegahan Karhutla daripada penanganan dampaknya. Tindakan pencegahan penting,” katanya.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menambahkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan semua pihak, terutama Polres, Dandim dan Masayaraka Peduli Api (MPA).
“Yang lebih penting semua perusahaan sudah kita surati dan juga kita perkuat. Semua juga sudah dilakukan dan sama seperti yang dilakukan di Polda,” ungkapnya.
Muda mengajak dengan semua pihak untuk memperkuat jaringan dari bawah, seperti Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kepala Desa dengan melalui pendekatan di masyarakat.
“Ini jauh lebih efektif untuk melakukan pencegahan. Dominan itu dilakukan di desa, terutama melakukan sosialisasi serta melakukan persiapan antisipasinya,”kata Muda. (Sym)


Discussion about this post