– Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menjalin kerja sama (MoU) dengan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalbar, dan Universitas Guangxi RRT (Republik Rakyat Tiongkok), terkait penelitian serta pengembangan potensi ekonomi, Selasa (7/8/2020). Dua sektor yang menjadi fokus adalah riset di sektor kelautan dan bioteknologi.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyebut kerja sama ini sangat penting untuk mengetahui lebih dalam potensi alam di kabupaten yang dipimpinnya, termasuk industri turunannya.
“Kolaborasi dengan dunia perguruan tinggi dan bisnis seperti ini sangat penting untuk pengembangan ekonomi kita, terutama pada masyarakat di pedesaan. Apalagi Kubu Raya memiliki potensi laut, garis pantai dan perkebunan yang cukup luas. Akan tetapi perlu penelitian dan pengembangan dalam agar ada inovasi sehingga industrinya bisa tumbuh,” terangnya.
Muda mengatakan masih banyak potensi di sektor perikanan dan perkebunan yang bisa dikembangkan. Oleh sebab itu, kerja sama di sektor ilmu maritim dan bioteknologi tersebut sejalan dengan niat Pemkab Kubu Raya. Pihaknya saat ini memang tengah gencar melakukan pemetaan pertanian pangan, hortikultura maupun hasil perkebunan, petenakan, perikanan dan juga hasil laut lainnya melaui memanfaatkan potensi yang ada dengan maksimal.
Sementara itu, Rektor Untan Pontianak Prof Dr Garuda Wiko menyebut sinergi dan harmoni antara perguruan tinggi, pemerintah dengan industri sangat diperlukan pada era ini. Menurutnya, hasil riset para peneliti Untan Pontianak seharusnya dapat diaplikasikan di dunia nyata, termasuk untuk industri dan investasi.
“Apalagi bila hasil penelitian itu bisa menjadi acuan dan membantu masyarakat di pedesaan serta UMKM untuk meningkatkan pendapatannya,” ungkap dia.
Ketua Kadin Kalbar Santyoso Tio mengatakan, dunia usaha sangat membutuhkan riset dan data sebagai acuan untuk berinvestasi di daerah tertentu. Bahkan, kata dia, penelitian menjadi kunci bagi negara-negara maju untuk meningkatkan hasil produksi dan nilai tambah produknya. Dia mencontohkan Provinsi Guangxi di RRT yang mengembangkan ubi kayu atau singkong berskala besar.
“Di sana menjadi penghasil singkong terbesar di RRT. Selain itu ada puluhan industri produk turunan singkong di sana, mulai dari makanan, kosmetik, obat-obatan dan lainnya. Saya bertemu Gubernur Provinsi Guangxi dan bertanya kenapa daerahnya yang beriklim subtropis bisa seperti itu. Ternyata karena mereka gencar melakukan riset, sehingga bisa melakukan inovasi dan treatmen agar hasil produksinya maksimal,” kata Santyoso.
Santyoso mengatakan Kubu Raya, selain dianugerahi potensi alam, juga memiliki keunggulan infrastruktur dibanding daerah lain. Kabupaten ini satu-satunya daerah yang punya Bandara internasional. Juga dekat dengan pelabuhan laut untuk mengirim produk ke pasar domestik dan ekspor.
“Saya rasa investor juga tertarik untuk kesini. Namun penelitian yang kami harapkan juga diarahkan untuk UMKM dan masyarakat desa, karena mereka tidak mungkin mengeluarkan dana untuk penelitian. Kalau perusahaan besar mereka ada bujet riset sendiri,” ucapnya.
Dalam penandatanganan kerja sama itu, Kadin bersama Gerekan Pengusaha Kalbar Peduli juga menyerahkan donasi berupa alat kesehatan, yang terdiri dari 500 unit rapid test, 500 baju hazmat, 7.500 masker N95, 50 unit kacamata medis dan lainnya.
“Ini sudah yang kesekian kalinya kami salurkan ke Pemkab. Merupakan hasil donasi yang kami kumpulkan sebagai bentuk dukungan dalam memerangi pandemi Covid-19,” pungkasnya. (sym)
Discussion about this post