– Sultan Pontianak, Syarif Machmud Melvin Alkadrie, mengimbau masyarakat untuk tidak bermain layangan di sekitar pemukiman warga dan di dekat jaringan listrik di kota Pontianak serta sekitarnya. Karena keberadaannya sudah sangat menggangu dan meresahkan masyarakat.
“Banyak keluhan masyarakat terkait dampak buruk yang disebabkan oleh layang-layang. Saya juga meminta Pemkot Pontianak untuk menindak tegas para pemain layang-layang karena sudah ada Perda-nya juga,” ungkap Melvin, pada acara Coffee Morning yang dihadiri oleh Forkompinda dan Togamas Kota Pontianak, di Istana Kadriyah, Senin (13/7/2020) pagi.
Menurut Melvin, selain mengancam keselamatan jiwa warga, kawat layangan dapat mengganggu pasokan listrik. Keamanan dan kenyamanan warga sudah sangat terganggu dengan adanya kegemaran segelintir warga.
“Waktu kecil saya juga gemar bermain layang-layang. Dulu layang-layang dimainkan secara aman, tapi saat ini sudah berubah, permainan layang-layang menggunakan benang gelasan dan tali kawat, sehingga keberadaannya sudah sangat menggangu keselamatan jiwa warga dan keberadaan listrik,” imbuh Melvin.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menegaskan bahwa permainan layangan saat ini bukan hanya sekedar hobi saja tapi sudah ada unsur taruhannya.
“Permainan layang-layang saat ini sudah ada unsur taruhannya, inikan termasuk perjudian, dan sudah mengarah ke tindakan maksiat. Perlu kepedulian kita bersama untuk mencegahnya. Saya mengimbau agar masyarakat untuk tidak bermain layang-layang karena dapat mengancam jiwa warga serta mengganggu pasokan listrik,” kata Bahasan.
Pihaknya juga akan memberikan sanksi tegas kepada para pembuat, penjual, dan pemain layangan. Mulai dari denda paksa, sanksi tipiring hingga kurungan melaui kegiatan razia yang dilaksanakan secara terpadu dengan aparat keamanan dan pihak PLN.
“Jika pasokan listrik terganggu akibat kawat layang-layang pastinya akan menghambat banyak hal, aktifitas masyarakat semuanya terhenti akibat listrik padam,” ujar Bahasan.
Senada, Manajer PLN UP3 Pontianak, Didi Kurniawan Abuhari, mengatakan bahwa penyebab gangguan listrik yang paling dominan adalah pohon atau tanam tumbuh yang berada di dekat jaringan listrik dan kawat layangan.
Terkait hal tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan instansi terkait agar penyebab gangguan listrik dapat ditanggulangi.
“Dukungan Pemkot Pontianak dan Pemkab Kubu Raya serta aparat keamanan selama ini sudah cukup besar, namun kesadaran masyarakat untuk tidak bermain layang-layang masih rendah, untuk itu kami harap kepada bapak dan ibu yang hadir pada kegiatan ini dapat menghimbau dan mencegah warga untuk tidak bermain layang-layang di lingkungan masing-masing,” pungkas Didi. (m@nk)
Discussion about this post