– Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Apel Siaga Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tingkat Provinsi Kalbar di Halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (23/7/2020). Apel digelar sebagai bentuk kesiapsiagaan menanggulangi bencana Karhutla di Kalbar.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan melalui apel pemerintah daerah memfokuskan langkah-langkah persiapan pengendalian Karhutla yang dilakukan oleh setiap pihak. Baik jajaran TNI, Polri, masyarakat, dan pihak terkait lainnya pada periode puncak kemarau tahun 2020.
“Diadakannya apel ini adalah untuk menyamakan langkah dan menyatukan tekad untuk bahu membahu dalam pencegahan dan penanggulangan bencana asap di Kalimantan Barat khususnya di Kubu Raya,” tuturnya saat menyampaikan sambutan sebagai pembina apel.
Muda mengatakan Karhutla adalah masalah yang hampir tiap tahun terjadi. Di antara penyebabnya adalah pembukaan lahan pertanian dan perkebunan serta aktivitas lingkungan lainnya. Dampak negatif yang ditimbulkan pun sangat beragam. Dari kerusakan ekologi, menurunnya keanekaragaman hayati, hingga asap yang mengganggu kesehatan dan kegiatan masyarakat.
Bupati menyebut masa sulit Karhutla di tahun 2019 telah mengakibatkan kabut asap di Kalbar. Sehingga mengganggu kesehatan masyarakat dan penutupan penerbangan di Bandara Supadio.
“Hal itu merupakan titik balik dalam kegiatan pengendalian Karhutla yang sebelumnya berorientasi penanggulangan, kemudian berubah dengan lebih mengutamakan pencegahan dan peningkatan koordinasi antarpihak,” terangnya.
Dirinya menilai pengendalian Karhutla di Kubu Raya menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama. Agar penanganan itu berhasil, maka perlu kebijakan yang dapat meningkatkan keterlibatan semua pihak dalam penanganan Karhutla secara aktif.
“Upaya pengendalian Karhutla perlu diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia yang mumpuni dan dukungan sarana prasarana serta penganggaran yang memadai. Sehingga upaya pengendalian karhutla di Kubu Raya tahun 2020 ini dapat terlaksana secara optimal,” jelasnya.
Kepada semua pihak Muda mengajak untuk mengubah stigma yang ada selama ini. Yakni stigma yang menempatkan masyarakat sebagai korban. Menurutnya, sudah saatnya masyarakat lebih diberdayakan sebagai subjek dalam penanganan bencana.
“Keterlibatan masyarakat menjadi elemen penting dalam menentukan keberhasilan suatu upaya penanganan bencana,” ujarnya.
Dia mengajak seluruh jajaran instansi pemerintah, swasta, dan seluruh masyarakat untuk lebih peduli kepada lingkungan. Bentuknya dengan tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Karena sebagian besar kondisi lahan di Kubu Raya adalah lahan gambut yang potensial menyebabkan kebakaran yang cepat meluas.
Dirinya meminta semua pihak menyadari bahwa bencana Karhutla merupakan tanggung jawab dan pekerjaan rumah bersama.
“Jadi mari tingkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan serta perkokoh kerja sama yang sudah terjalin dengan baik. Koordinasi yang harmonis dan sinergis antarpihak serta keterlibatan semua pihak baik pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat merupakan syarat mutlak dalam mewujudkan pengendalian karhutla yang integratif dan komprehensif di wilayah Kabupaten Kubu Raya,” tegas Bupati. (Sym)
Discussion about this post