– Produksi sampah di Kota Pontianak yang rata-rata mencapai 350 hingga 400 ton per hari. Banyaknya sampah setiap harinya tersebut membutuhkan penanganan secara optimal.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menilai jumlah sampah sedemikian banyaknya itu jika dimanfaatkan secara maksimal, bisa menjadi sumber energi terbarukan.
“Salah satunya sebagai sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa),” ujarnya usai mengikuti Seminar Nasional Waste to Energy in Kalimantan dan Focus Group Discussion (FGD) Rencana Pembangunan PLTSa Kota Pontianak secara virtual di Ruang Pontive Center, Selasa (28/7/2020).
Ia mengatakan dari sekian banyak produksi sampah per harinya, 60 persen di antaranya merupakan sampah basah. Sementara sisanya jenis sampah lainnya. Rencana pembangunan PLTSa di Kota Pontianak, Pemkot akan menggandeng pihak ketiga dengan dibantu pemerintah pusat dalam hal pendampingan.
“Baik itu dari sisi pembiayaan, teknologi maupun pengelolaannya,” imbuhnya.
Terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Layang, dirinya menjelaskan untuk mengarah pada sanitary landfill memerlukan waktu. Untuk itu, pihaknya secara bertahap berupaya meningkatkan kualitas TPA Batu Layang dalam pengelolaan sampah.
“Dimulai dari open dumping, control landfill hingga sanitary landfill. Inilah upaya kita untuk peningkatan kualitas lingkungan di Kota Pontianak,” tutup Edi. (m@nk)
Discussion about this post