– Seluruh Indonesia hanya ada tujuh Kampung Zakat, salah satunya di Kalimantan Barat (Kalbar). Untuk di Kalbar yang ditetapkan jadi Kampung Zakat adalah Desa Sulung, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas.
Ketua Badan Amil Zakat (Baznas) Kalbar Muhammad Basri Har mengatakan Kampung Zakat berbeda dengan penerima bantuan zakat. Hal tersebut dikarenakan di Kalbar bantuan telah dibagikan secara merata. Sedangkan Kampung Zakat merupakan program dari Baznas pusat sejak tahun 2018.
“Kalau bantuan kita merata tetapi yang nanya program Kampung Zakat, ya di Kalbar hanya ada satu, karena ini program Kementerian Agama ditunjuk satu kampung untuk satu provinsi, itupun hanya ada tujuh pada tahun 2018, termasuk Kalbar itu memang kita perjuangkan, agar Kalbar dapat satu titik Kampung Zakat,” terangnya diwawancara saat hadiri kegiatan peresmian ambulan terapung, penyerahan alat kesehatan, panen dan penebaran benih ikan lele tahap 2 wakaf produktif, Selasa (28/7/2020) pagi di Dusun Sebataan Kampung Zakat, Desa Sulung, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengamatan, kata dia, Kabupaten Sambas merupakan salah satu daerah yang dianggap pantas sebagai penerima Kampung Zakat. Sesuai dengan salah satu syaratnya Sambas masuk kabupaten tertinggal. Setelah melakukan koordinasi dengan Baznas Sambas, Desa Sulung merupakan ditetapkan penerima Kampung Zakat.
“Syaratnya kabupaten itu termasuk kabupaten tertinggal setelah kita pelajari amati memang Kabupaten Sambas yang sangat tepat dan setelah kita koordinasikan dengan Baznas kabupaten, sehingga ditunjuklah Desa Sulung ini sebagai penerima,” kata Basri.
Basri menjelaskan dua tujuan Baznas yaitu, pertama si penerima zakat dapat meningkatkan kesejahteraan dan dapat kembali memberikan manfaat. Sedangkan kkedua orang yang berzakat dapat meningkatkan kepercayaannya karena apa yang telah dizakatkan tepat sasaran dan dapat mensejahterakan orang lain.
“Tentunya sesuai dengan tujuan utama dari Baznas ada dua yang kita inginkan, penerima manfaat dari zakat itu semakin meningkat kesejahteraan, sehingga bisa saja pada saatnya dia sudah memberikan manfaat, berinfaq, bahkan bisa berzakat, kemudian kedua yang berzakat itu semakin menaruh kepercayaan bahwa zakat yang dia keluarkan betul-betul mensejahterakan masyarakat,” tutur Basri. (gun)
Discussion about this post