– Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Shanti Bhuana (STIM-SB) Kabupaten Bengkayang naik status menjadi Institut Shanti Bhuana (ISB), Rabu (19/8/2020).
Setelah empat tahun berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Shanti Bhuana, perguruan tinggi ini mendapatkan Surat Keputusan penting dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Surat tertanggal 5 Agustus 2020 (surat harus melalui LLDIKTI XI Banjarmasin dulu) memberikan izin perubahan bentuk kepada STIM Shanti Bhuana dari sekolah tinggi menjadi Institut.
“Tentu ini merupakan suatu prestasi, kebanggaan dan rasa syukur kita, dimana Sebelumnya kita mendirikan STIM Shanti Bhuana dan kini setelah berjalan empat tahun menjadi Institut Shanti Bhuana (ISB) ” ungkap Rm. Georgius Paulus Ferry Hartono, CSE, Kepala Asrama Shanti Bhuana, Jumat (21/8/2020)
Rm. Georgius mengungkapkan perubahan bentuk ini harus dilakukan karena Shanti Bhuana menambah dua program studi lagi yakni S1 Teknologi Informasi dan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar dari dua sebelumnya Prodi Manajemen dan Kewirausahaan.
“Bentuk sekolah tinggi sudah tidak bisa mengakomodasi tambahan dua prodi dari rumpun ilmu yang berbeda ini. Karena itu, Shanti Bhuana mendapatkan peningkatan status menjadi institut,” ucapnya.
Sebagai orang yang telah merintis dan berperan penting dalam pengembangan Sekolah Tinggi menjadi institut, tentu kenaikan status dianggap pantas, meskipun telah melewati banyak pertimbangan dan evaluasi.
“STIM Shanti Bhuana telah dianggap pantas untuk menjadi Institut Shanti Bhuana atas pertimbangan ketat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jadi seiring berjalannya waktu evaluasi telah dilakukan antara lain dengan melihat hasil studi kelayakan, kelengkapan sarana dan prasarana, kualifikasi para dosen serta kelengkapan dokumen dari STIM Shanti Bhuana,” tuturnya.
Dia menambahkan, kenaikan status menjadi institut ini pun memiliki dua program studi baru, yakni Program Sarjana TI dan PGSD, yang didirikan melalui Studi Kelayakan yang teliti. Pasalnya, Bengkayang sebagai daerah perbatasan yang terus berkembang memerlukan para ahli teknologi informasi di era internet of things ini. Untuk itulah prodi Teknologi Informasi didirikan dengan tenaga-tenaga dosen yang tidak hanya mengandalkan teori, tetapi benar-benar ahli dalam perancangan dan pemasangan jaringan serta aplikasi web dan digital.
Sementara untuk Prodi S1 PGSD didirikan dengan tujuan untuk mencukupi secara lokal guru-guru Sekolah Dasar yang tidak hanya cerdas dan terampil mengajar. Tetapi juga berkarakter disiplin, bermoral tinggi, dan beriman mendalam.
“Dengan demikian mereka pada gilirannya akan menghasilkan anak-anak didik yang berkualitas sejak Sekolah Dasar. Selain itu, lulusan dari S1 PGSD Shanti Bhuana juga akan dilengkapi keterampilan mengembangkan bahan ajar dan berwirausaha di bidang pendidikan dasar,” jelas Romo George.
Diusia Shanti Bhuana yang masih sangat muda jelas masih menyisakan potensi pengembangan yang besar. “Mari ikut serta dalam rema sejarah pengembangan ini. Segera bergabung dengan kami di Institut Shanti Bhuana,” ajaknya.
Sebelumnya, STIM Shanti Bhuana yang saat ini sudah menjadi Institut Shanti Bhuana telah ada dua program studi, S1 Manajemen dan S1 Kewirausahaan.
Untuk dua program studi baru, SI Teknologi informasi dan SI PGSD akan membuka pendaftaran gelombang pertama pada 19 Agustus – 2 September 2020. Gelombang Kedua buka pada 2-18 September 2020.
Untuk pendaftaran bisa dilakukan secara online dengan mengakses website resmi : http://www.shantibhuana.ac.id ataupun offline datang di Institut Shanti Bhuana yang beralamat di jalan Bukit Karmel, nomor 1 Bengkayang Kelurahan Sebalo Kecamatan Bengkayang.
Sementara itu, kenaikan status menjadi institut ini juga dirasakan suatu pencapaian luar biasa oleh para dosen-dosen yang sebagai tenaga pendidik.
“Sebagai masyarakat Bengkayang dan bagian dari Perguruan Tinggi Shanti Bhuana, kami merasa sangat bersyukur kepada Tuhan, atas pencapaian menjadi Institut Shanti Bhuana. Semoga Perguruan Tinggi Shanti Bhuana akan lebih melayani dan selalu menjadi bagian dari peningkatan dan pengembangan SDM di Bengkayang,” ungkap Veneranda Rini Hapsari, Dosen Prodi Kewirausahaan.
Rini berharap kehadiran institut Shanti Bhuana kedepan lebih berkembang, sehingga menjadi Universitas Shanti Bhuana.
“Harapan kami, semoga kedepannya Shanti Bhuana lebih berkembang lagi sehingga Universitas Shanti Bhuana (USB) dapat terwujud,” harapnya.
Terpisah, Ketua DPRD Bengkayang Fransiskus, M.Pd menyambut baik peningkatan status STIM Shanti Bhuana menjadi Institut Shanti Bhuana (ISB).
“Pertama tama kami mengucapkan selamat dan sukses kepada Yayasan Santo Yohanes Salib, dimana STIM Shanti Bhuana telah meningkat statusnya menjadi Institut Shanti Bhuana (ISB),” ujarnya.
Ketua DPC Partai Gerindra ini mengajak masyarakat Bengkayang agar tidak perlu lagi jauh-jauh mencari Kampus di tempat lain. Karena di Bengkayang sudah ada ISB yang sangat dekat, biaya pendidikan terjangkau dan ada fasilitas asrama.
“Saya juga meminta dan mendoromg para kaula muda di tingkat SMA/SMK sederajat dan orang tua, baik yang ada di kampung-kampung dan bahkan Kota Bengkayang agar anak-anaknya tetap meneruskan Pendidikan di Perguruan Tinggi, supaya tetap meningkatkan mutu dan Sumber Daya Manusia supaya bisa berdaya saing dan karena sudah ada ISB sebaik anak-anaknya bisa kuliah di ISB Bengkayang,” ucapnya.
“Terkait akses jalan atau infrastruktur menuju Kampus ISB , kami akan terus benahi, sebab jalan menuju kampus merupakan jalan protokol dan bahkan menuju daerah Tampe, seiring dengan perkembangan Kampus dan sarana perasaannya, kami juga akan berupaya meningkatkan akses jalan,” timpal Fransiskus.
Melihat jauh ke belakang, kampus mewah ini diresmikan semasa kepemimpinan Cornelis sebagai gubernur Kalbar pada 15 Desember 2017, dan didampingi Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot. Dalam peresmian itu, Cornelis menyatakan, perguruan tinggi ini untuk mendapatkan izinnya tidak mudah, harus bekerjasama dengan universitas pertahanan di Jakarta.
Mengurus perizinannya pun sangat tidak mudah karena Cornelis sendiri mengakui terlibat langsung dalam prosesnya, sehingga dirinya mengharapkan apa yang sudah didapat supaya dijaga.
“Sebab perguruan tinggi ini membantu masyarakat yang ekonominya terbatas untuk sekolah ke luar Kalimantan. Perguruan tinggi sudah ada jangan tidak mau sekolah, supaya kita bisa bersaing,” ujar Cornelis ketika meresmikan saat itu.
Hal senada disampaikan oleh Anggota DPRD Provinsi Kalbar Fraksi PDIP Sebastianus Darwis SE MM ia mengaku bangga dengan kehadiran Kampus besar sekelas Institut di Bengkayang.
Menurutnya, STIM Shanti Bhuana yang saat ini menjadi Institut Shanti Bhuana, adalah Kampus di masa depan yang akan menjawab berbagai tantangan di dunia pendidikan di Bengkayang, sebagai kawasan perbatasan dengan negara tetangga Malaysia
“Di bidang pendidikan tentunya kita akan mampu menjawab peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga Kabupaten Bengkayang akan menjadi Unggul dan terdepan dimasa yang akan datang,” sebutnya.
Seiring dengan hal itu, maka pihaknya mengusung tema “SDM Unggul Bengkayang Mantap”. Artinya dengan meningkatnya sumber daya manusia di Kabupaten Bengkayang, maka sudah dipastikan akan tercipta Kabupaten Bengkayang yang Mantap.
“Saya mengajak kita semua untuk terus meningkatkan SDM dengan pendidikan yang baik, dan di Bengkayang sudah ada Institut Shanti Bhuana, maka kita masyarakat Bengkayang sudah bisa menjangkau tempat atau kampus yang dekat dan bisa menlanjitkan pendidikan dari SMA/SMK sederajat ke Perguruan Tinggi yakni ISB Bengkayang,” pungkasnya. (adi)
Discussion about this post