– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kayong Utara menggelar Focus Grup Discusi (FGD), Jumat (11/9/2020). Kegiatan yang diselenggarakan di ruang rapat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kayong Utara menghadiri nara sumber sejumlah mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan peserta kelompok Ternak Maju Bersama Sukadana.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kayong Utara melalui Kepala Bidang Perpustakaan, Ichwani menjelaskan, FGD yang diselenggarakan terkait dengan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Jadi kami dari pemerintah melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sebatas mendampingi masyarakat yang dalam hal ini kelompok Ternak Maju Bersama khususnya untuk mengangkat masyarakat dibidang budaya dan ekonomi,” terangnya.
Dikatakan Ichwani, para mahasiswa yang asal Kayong Utara itu memberikan materi bagaimana cara berternak hingga sukses. Hasil dari FGD ini, sambungnya, disusul dengan kegiatan membuat pakan ternak yang akan dilaksanakan pada Minggu besok di Gang Selamat, Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana.
“Pakan yang kita buat untuk ternak sapi dan kambing dan pelan-pelan para peserta juga akan diajarkan membuat permentasi untuk ternak unggas,” jelasnya.
Pemkab Kayong Utara melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, dikatakan Ichwani lagi, mendukung petani menjadi petani yang maju dan mengarah petani modern. Apalagi, belakangan di pandemi wabah Covid-19 ini banyak petani mengeluh yang salah satunya terkait soal pakan.
Dijelaskan Ichwani pula, terkait dengan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Pengertian inklusi sosial, sambungnya, adalah pendekatan perpustakaan berbasis sistem sosial/masyarakat yang ada di lingkungan perpustakaan(social system approach) atau pendekatan kemanusiaan (humanistic approach).
Pendekatan inklusi sosial adalah memandang perpustakaan sebagai sub sistem pembangunan sosial kemasyarakatan. Untuk itu, perpustakaan harus dirancang agar memiliki nilai kemanfaatan yang tinggi bagi masyarakat. Melalui pendekatan inklusif ini perpustakaan mampu menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk memperoleh semangat baru dan solusi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan.
Dalam prioritas nasional 2019 yang pertama disebutkan pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar. Program prioritas ketiga adalah pemerataan layanan pendidikan berkualitas dengan kegiatan prioritas ketiga berupa penguatan literasi untuk kesejahteraan.
Berdasarkan prioritas nasional pembangunan tahun 2019 tersebut terdapat tiga proyek prioritas nasional. Di antaranya, pertama literasi informasi terapan dan inklusif. Kedua, pendampingan masyarakat untuk literasi informasi. Dan ketiga, pemerataan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial. (lud)
Discussion about this post