
– Proses penyaluran bantuan sosial dari pemerintah pusat untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kubu Raya bersifat gratis. Hal itu ditegaskan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di ruang kerjanya, Selasa (06/10/2020).
Muda menyatakan tidak ada biaya sepeser pun yang harus dikeluarkan oleh pelaku UMKM dalam pengurusan Bansos tersebut. Ia menyampaikan hal itu menangggapi informasi adanya oknum yang mengatasnamakan pemerintah kabupaten yang mengaku dapat membantu pencairan Bansos.
“Perlu saya tegaskan, bantuan sosial UMKM saat ini sudah mulai diproses pencairannya ke rekening pemohon yang sudah mendaftar di pemerintah kabupaten melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten. Jika ada yang mengetahui keberadaan oknum tersebut di lapangan, saya minta untuk segera dilaporkan ke aparat kepolisian setempat,” terangnya.
Bupati mengatakan proses penyaluran bantuan didahului verifikasi data pelaku UMKM. Di mana terdapat sekitar 5.300 lebih UMKM yang telah terdaftar. Dirinya meminta seluruh pelaku UMKM tersebut untuk tidak melayani tawaran dari oknum yang mengaku bisa membantu pencairan.

“Agar berhati-hati dan jangan melayani modus penipuan oknum yang mengaku-ngaku membantu mengurus proses pencairan dana bantuan tersebut di bank dengan meminta uang. Karena semua bebas biaya,” pesannya.

Terkait penyaluran Bansos, dari sekitar 5.300 UMKM di Kubu Raya, Muda menyebut 500 di antaranya telah menerima. Adapun selebihnya masih diproses oleh dinas terkait. Ia menuturkan semua permohonan dilayani sesuai aturan dan prosedur yang telah ditentukan.
“Bahkan dalam satu hari kita melayani ratusan UMKM yang datang untuk mengurus administrasi penerima bansos ini. Dengan kesigapannya, dinas terkait telah memberikan pelayanan yang baik sehingga tetap membuka ruang bagi pelaku UMKM untuk mengurusnya. Setelah semua data diterima, kita langsung melakukan penginputan dan pengajuan ke pemerintah pusat,” jelas Bupati.
Secara terpisah, Direktur Mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI) Supari mengatakan Bansos adalah salah satu cara menyelamatkan UMKM di tengah pandemi Covid-19. BRI, katanya, memiliki jaringan data UMKM yang dibutuhkan pemerintah. Ia menjabarkan saat ini ekosistem UMKM terbagi ke dalam empat segmen.
Pertama, pelaku UMKM yang sangat rentan dan perlu dibantu bansos atau banpres produktif. Kedua, yang hanya bisa bertahan hidup dan jika memiliki pinjaman harus direkstrukturisasi. Ketiga, pelaku UMKM yang memiliki dana simpanan yang cukup tetapi belum mengembangkan usaha meski sudah menemukan potensi usaha baru. Dan keempat, pelaku UMKM yang memiliki dana simpanan banyak dan memiliki pinjaman kecil atau tidak sama sekali dan bisa bertahan selama 12 bulan ke depan. (Sym)





Discussion about this post