– Delapan tahun usia Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak sejak berdirinya tahun 2012 lalu. Di hari ulang tahun yang ke delapan ini pula, sebuah alat Computerized Tomography Scan (CT Scan) 128 slice diresmikan penggunaannya.
CT Scan tersebut merupakan alat terbaru yang canggih dimiliki RSUD SSMA sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita terus mengupayakan peningkatan pelayanan, tahun depan kita akan menambah ruang operasi, tempat tidur dan penataan baru rontgen digital,” ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono usai syukuran ulang tahun ke-8 RSUD SSMA Kota Pontianak secara virtual di Ruang Pontive Center, Senin (26/10/2020).
CT Scan 128 Slice adalah generasi terbaru dari CT Scan yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan informasi dan memberikan gambaran diagnostik yang lebih baik, terutama untuk pemeriksaan organ bergerak termasuk jantung. Kecepatan pemeriksaan cukup singkat serta menghasilkan gambar dengan resolusi yang baik dan lebih akurat.
Selain melengkapi peralatan kesehatan, RSUD SSMA juga didukung dengan dokter-dokter spesialis. Beberapa dokter sedang menempuh pendidikan spesialis dan dalam waktu tidak lama lagi akan menyelesaikan pendidikannya. Dengan demikian semakin menambah optimalisasi pelayanan kesehatan.
“Saat ini sudah ada 30 dokter spesialis yang bertugas di RSUD Kota Pontianak,” sebut Edi.
Di HUT ke8, Edi mengajak seluruh jajaran RSUD SSMA menjadikan momentum untuk melakukan evaluasi-evaluasi. Peningkatan pelayanan rumah sakit menjadi hal yang mutlak untuk dilakukan.
Sementara itu, Direktur RSUD SSMA Kota Pontianak, Johnson menerangkan, keberadaan CT scan 128 slice memang sangat dibutuhkan oleh rumah sakit yang dipimpinnya. Pihaknya bersyukur Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak membantu dalam pengadaan alat tersebut. Pasalnya, pihak rumah sakit sendiri tidak memiliki anggaran untuk pengadaan alat itu.
“Lewat kebijakan yang ditempuh Wali Kota Pontianak, kita bisa memiliki alat CT Scan 128 slice,” ucapnya.
Johnson menuturkan, keberadaan alat tersebut akan menjawab kebutuhan di seluruh lini. Artinya, saat ini semua spesialis bisa menggunakan alat tersebut untuk pemeriksaan. Dengan CT Scan 128 slice tersebut memiliki potongan lebih tipis sehingga mendekati kebenaran atau tingkat akurasinya lebih tinggi.
Dikatakannya dengan alat tersebut banyak variasi pemeriksaan yang bisa dilakukan. Kedepan diharapkan alat tersebut bisa optimal untuk melayani seluruh masyarakat Kota Pontianak bahkan Provinsi Kalimantan Barat.
“Tenaga operator kita sudah siap, kita dari awal memang memiliki tenaga khusus untuk CT Scan,” pungkas Johnson.
Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19
Menghadapi pandemi Covid-19, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menekankan jajaran manajemen RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak harus melakukan langkah-langkah khusus. Saat ini RSUD Kota Pontianak sudah tersedia 53 tempat tidur bagi pasien Covid-19. Kemudian untuk ruang ICU ada delapan dilengkapi ventilator untuk menangani pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
“Akan tetapi dengan gelombang kedua bisa saja tidak mencukupi jika pasien melonjak,” ungkapnya usai syukuran ulang tahun ke-8 RSUD SSMA Kota Pontianak secara virtual di Ruang Pontive Center, Senin (26/10/2020).
Edi menambahkan, penanganan terhadap pasien terkonfirmasi positif Covid-19 harus dilakukan tersendiri. Mulai dari pasien datang, kemudian masuk IGD hingga dirawat inap. Dokter dan perawat yang menangani juga harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
“Termasuk pemusnahan APD itu sendiri di insinerator kita yang ada,” terang Edi.
Sementara itu, Direktur RSUD SSMA, Johnson menyatakan, pada masa pandemi Covid-19 saat ini rumah sakit menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan yang sebenarnya kepada masyarakat.
“Sehingga hal ini menjadi perhatian RSUD Kota Pontianak dalam menangani pasien terkonfirmasi positif Covid-19,” imbuhnya.
Pihaknya memiliki komitmen untuk bisa melayani masyarakat ketika mereka sakit. Terutama terhadap pasien yang merupakan penduduk Kota Pontianak maupun Provinsi Kalimantan Barat.
“Sehingga pengembangan rumah sakit dari sisi fasilitas maupun SDM tetap diupayakan selalu dalam keadaan optimal,” jelas Johnson. (m@nk)
Discussion about this post