– Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengajak untuk membangun mental wirausaha di madrasah dan pondok pesantren (Ponpes). Menurutnya, orientasi kemandirian harus dibangun sejak dini. Mengingat kian sempitnya lapangan pekerjaan ke depan.
“Sekarang ini sifat pekerjaan dengan mengharapkan gaji per bulan itu sudah semakin kecil peluangnya. Makin ke depan makin sempit,” ujarnya saat menjadi narasumber Seminar ‘Peningkatan Mutu Madrasah Agar Bahagia’, Rabu (28/10/2020) di Aula Kantor Bupati Kubu Raya.
Muda mengatakan pembentukan karakter wirausaha sangat diperlukan. Sebab jumlah wirausahawan di Indonesia masih terbilang sangat kecil. Sehingga sektor tersebut harus diperkuat. Menurutnya, meski berbasis keagamaan, madrasah dan pondok pesantren sejatinya perlu memperkuat perspektif kewirausahaan.
“Selain pondasi agama, sisi wirausaha harus diperbanyak. Karena kalau tidak kita khawatir akan tergerus,” sebutnya.
Mendorong civitas madrasah dan Ponpes untuk berwirausaha, Muda menyebut sektor pangan olahan dan ekonomi kreatif menjadi bidang yang cukup menjanjikan. Sebab di tengah pandemi Covid-19, sektor pangan terbukti tetap eksis bahkan menjadi panglima. Namun ia mengingatkan agar pangan dari hasil-hasil alam tidak sekadar dijual mentah. Melainkan harus diolah agar ada nilai tambah yang dapat mendongkrak nilai jual. Karena itu, dirinya terus mendorong para pelaku usaha mikro kecil menengah untuk tetap produktif.
“Ini peluang besar bagi Kubu Raya. Bagaimana kita memandirikan pondok dan madrasah serta karakter anak-anak kita? Tentu menggiring mereka pada sektor ini tapi mengolahnya menjadi usaha mikro kecil menengah. Nilainya bisa meningkat berkali lipat. Sekarang eranya anak-anak harus diajak memberi nilai tambah pada produk olahan pangan,” tuturnya.
Ia menegaskan penguatan semangat kewirausahaan di lingkungan madrasah dan pondok pesantren wajib segera dilakukan. Hal itu demi mengantisipasi kian membeludaknya angka pengangguran di Indonesia.
“Ayo lebih kokoh dan optimis lagi untuk memperkuat wirausaha di lingkungan pondok maupun madrasah kita. Pemerintah kabupaten juga akan berusaha mengawal itu. Supaya anak-anak kita tidak menganggur dan tidak hanya berharap warisan,” tegasnya.
“Wirausaha ini harus diperkuat dengan sistem skema yang potensinya ada di tempat masing-masing, dimulai dari produk-produk yang mudah-mudah dulu,” tambahnya. (Sym)
Discussion about this post