– Plt Bupati Ketapang, Suprapto mengajak semua pihak berperan serta untuk bersama-sama membantu menekan dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Ketapang.
Hal demikian disampaikan Suprapto dihadapan para undangan yang hadir di pembukaan kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Ketapang tahun 2020 di Hotel Aston Ketapang, Rabu (11/11/2020).
Suprapto menilai, tugas menurunkan angka stunting menjadi tanggung jawab semua pihak. Bukan hanya Tupoksi OPD yang bertanggungjawab terhadap intervensi gizi spesifik, yakni sektor kesehatan saja.
“Termasuk juga masyarakat itu sendiri, pihak swasta, dunia usaha serta seluruh lapisan strata sosial,” kata Suprapto.
Dia menyebutkan, intervensi stunting dilakukan dalam bentuk berbagai program dan kegiatan oleh para pemangku kepentingan, baik intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.
“Intervensi gizi spesifik umumnya dilakukan sektor kesehatan dengan sasaran dimulai dari masa kehamilan ibu hingga melahirkan, sampai umur di bawah dua tahun,” sebutnya.
Intervensi gizi spesifik, menurut dia merupakan intervensi yang ditujukan kepada anak dalam seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) dan berkontribusi pada 30 persen penurunan stunting.
Sedangkan intervensi gizi sensitif dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan diluar sektor kesehatan. Namun berpengaruh besar dan berkontribusi pada 70 persen penurunan stunting.
“Kegiatan intervensi gizi sensitif dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yang dilakukan lintas sektoral antar lembaga, sasarannya seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan strata atau status sosial. Seperti anak sekolah, remaja putri, guru, tokoh agama, tokoh masyarakat serta pasangan usia subur,” jelasnya.
Ia berharap, dalam kegiatan rembuk stunting dapat menghasilkan pemikiran dan rumusan, sekaligus memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam upaya intervensi, pencegahan dan penanggulangan stunting di Ketapang.
“Dengan demikian target Kabupaten Ketapang yang bebas stunting akan tercapai,” harapnya. (lim)
Discussion about this post