– Demi bertemu dan menyalurkan bantuan sosial (Bansos) kepada nelayan di Pulau Kabung, Pengurus PW Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) menerjang ombak besar, Sabtu (05/12/2020). Penyerahan dipimpin langsung oleh Ketua PW SNNU Kalbar KH Hasbullah.
SNNU adalah salah satu badan otomon NU yang lahir untuk menjalan kan amanat Almarhum KH Abdurahman Wahid (Gusdur) Presiden Republik Indonesia keempat yang mendirikan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
“Ghiroh perjuangan bersama nelayan di seluruh Republik Indonesia inilah menjadi semangat juang bagi PW SNNU Kalimantan Barat untuk hadir di tengah-tengah nelayan yang ada di seluruh wilayah Kalbar,” kata Ketua PW SNNU Kalbar KH Hasbullah, dalam keterangan diterima Jurnalis.co.id, Senin (07/12/2020).
Bansos disalurkan berawal dari musibah yang diderita nelayan di Pulau Kabung. Badai dan gelombang besar menghancurkan 100 lebih bagan tempat nelayan menggantungkan sumber penghidupan utama mencari ikan teri di perairan sekitar Pulau Kabung pada akhir Oktober 2020.
“PW SNNU Kalbar bergerak langsung dari mulai pendataan warga terdampak hingga menyalurkan langsung Bansos untuk mereka,” ujarnya.
BMKG Kalbar sebenarnya telah meramalkan akan terjadi gelombang besar melanda kawasan perairan di sekitar pesisir Kabupaten Bengkayang pada 5 dan 6 Desember 2020. Namun hal ini tidak membuat PW SNNU Kalbar mundur ke belakang, karena jadwal sudah ditentukan sebelumnya untuk menyalurkan langsung Bansos ke Pulau Kabung.
Dipimpin KH Hasbullah, Kabid Hukum Kemenkumham Kalbar H Edi Gunawan SH MH, Sekretaris PW SNNU Kalbar H Makhrus Effendi, serta H Arsyad, H Achmad Rohani dan lainnya tanggal 5 Desember 2020 mengarungi ombak besar untuk bertemu langsung dengan para nelayan di Pulau Kabung.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan bersama perwakilan warga dari seluruh wilayah Pulau Kabung, terlihatlah secara jelas bagaimana kondisi sebenarnya. Meskipun setiap tahun bagan harus tumbang, nelayan tetap akan berusaha sekuat tenaga untuk membangunnya kembali sendiri.
“Meskipun akhirnya mereka harus masuk dalam jebakan ijon dan tengkulak, hal ini lah menyebabkan nelayan setempat akhirnya tidak bisa keluar dari permasalan kesulitan ekonomi,” sebutnya.
Di tahun 2020 ini, penghasilan nelayan sangat jauh berkurang. Jangankan membuat bagan baru, untuk mengembalikan modal membangun bagan yang tumbang saja belum kembali. Cengkeh yang menjadi alternatif penghasilan di waktu cuaca buruk juga tidak berbunga.
“Dalam dunia pendidikan juga tidak kalah mengkhawatirkan, sekolah yang ada di Pulau Kabung sendiri hanya ada satu sekolah, yaitu SD, yang lainnya tidak ada,” jelasnya.
Kondisi memprihatinkan ini tidak berbanding lurus dengan potensi sumber daya alam yang ada. Kawadan itu memiliki perairan yang luas dengan karang-karang baik tempat bermainnya ikan, cumi, lobster dan lainnya.
“PW SNNU Kalbar dalam pertemuan ini bertekad untuk selalu mendampingi warga nelayan yang ada di Pulau Kabung. Dengan kemampuan yang ada, PW SNNU akan berusaha mencarikan solusi yang diperlukan warga, bahkan siap untuk melakukan advokasi hukum apabila diperlukan,” tuturnya.
Bansos diserahkan tanggal 6 Desember 2020. Bansos berupa sembako itubdiserahkan langsung oleh Ketua PW SNNUÂ Kalbar KH Hasbullah melalui perwakilan warga dari setiap RT yang ada. Selanjutnya, Bansos akan disampaikan kepada 600 warga Pulau Kabung terdampak langsung maupun tidak bencana badai dan gelombang besar yang merobohkan bagan. (rls)
Discussion about this post