– Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sedang melakukan persiapan program vaksinasi. Persiapan itu, harus dilakukan dengan matang, agar vaksinasi tersebut terarah.
“Sumber daya manusia (SDM) dan vaksinator untuk mempersiapkan program vaksinasi. Selain kesiapan pemerintah, masyarakat juga perlu mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan saat vaksin datang,” ungkap Marijan, Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Senin (14/12/2020).
Marijan menyampaikan, yang perlu diketahui adalah, vaksin itu produk biologis yang sangat rentan pada perubahan suhu.
“Umumnya perlu disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius, dan suhu ini harus dijaga saat pendistribusian sampai ke puskesmas,” ucapnya.
Marijan juga mengingatkan masyarakat, agar perlu mengetahui informasi terkait vaksin ini. Terutama mengetahui informasi yang benar dan terpercaya dalam memberikan pemahaman, terutama untuk mengurangi keresahan dan keraguan yang timbul dari penyebaran informasi hoaks terkait vaksin.
“Sekarang banyak sekali informasi yang tidak benar. Yang jelas vaksin ini sudah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan MUI yang sudah disampai secara lisan, sehingga sudah dipastikan efektivitas, aman dan halal. Namun kami masih menunggu secara tertulis,” terang Marijan.
Dia menambahkan, sebelum melakukan vaksinasi terhadap masyarakat, pihaknya akan melakukan terlebih dahulu ke para tenaga kesehatan.
“Barulah dilakukan ke masyarakat berisiko tinggi dan masyarakat berdasarkan zona wilayah. Untuk vaksin covid-19 ini akan diberikan kepada orang dengan rentang usia 18-59 tahun. Nanti dokter atau tenaga kesehatan yang menjadi petugas pasti akan melakukan pemeriksaan (screening) sebelum diberikan vaksin,” katanya.
Dia menambahkan, masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) karena biasanya berdampak ringan dan segera sembuh dalam waktu satu sampai dua hari.
“Yang perlu masyarakat ketahui, manfaat vaksinasi itu jauh lebih besar dari efek sampingnya. KIPI itu mayoritas bersifat ringan seperti bengkak kemerahan di bekas suntikan, kemudian ada demam sebagai tanda vaksinnya bekerja,” ucapnya.
Marijan menambahkan, keberadaan vaksin sangat penting dalam mengendalikan pandemi,tetapi perlu disadari vaksin tidak seketika memusnahkan pandemi.
“Kita harus sadari vaksin tidak bisa seketika menghilangkan pandemi, karena ada proses distribusi yang panjang, agar tidak tertular, kita harus terus menerapkan protokol pencegahan 4M Covid-19 (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan Meningkatkan imunitas),” terangnya. (Sym)
Discussion about this post