– Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum) Kabupaten Kapuas Hulu menggelar Rapat Forum Koordinasi Pengelolaan Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum (CBBKDSKH) di Kantor Tana Bentarum, Kamis (17/12/2020). Kegiatan tersebut dihadiri langsung Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof Winarni.
Hadir pula Bupati Kapuas Hulu AM Nasir yang sekaligus membuka kegiatan.
“Harapannya dalam rapat pertemuan forum ini dapat membawa hasil dan sebuah strategi pengelolaan program CBBKDSKH untuk 5 tahun ke depan secara berkelanjutan,” kata Nasir.
Selain itu, Bupati berharap setiap program dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat di Kapuas Hulu. Rapat Forum Koordinasi Pengelolaan CBBKDSKH dihadiri oleh para anggota forum secara langsung maupun secara virtual melalui media online. dengan mengangkat tema “Sinergitas Para Pihak dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan” rapat juga sekaligus membahas Strategi Pengelolaan CBBKDSKH selama 5 tahun kedepan dengan melibatkan multi stakeholder.
Menurut Bupati, penetapan status Kapuas Hulu sebagai salah satu situs lanskap Cagar Biosfer pada tahun 2018 merupakan peluang sekaligus tantangan yang lebih kompleks dari keterlibatan Kapuas Hulu pada program-program sebelumnya.
Cagar Biosfer menekankan lanskap situs dapat menjadi lanskap pembelajaran global dalam mengeksplorasi dan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan melalui bentuk-bentuk kemitraan strategis dalam setiap program Cagar Biosfer di dalamnya.
Keberadaan para stekholder khususnya para penyandang dana penyelenggaran program sangat penting mendukung pelaksanan program kelanjutan dari CBBKDSKH, seperti komitmen yang disampaikan Direktur GIZ-SASCI Mendukung CBBKDSKH melalui program yang didanai pemerintah Jerman yang berkomitmen untuk mendukung program berkelanjutan dalam rangka membangun kabupaten konservasi yang lestari.
Sementara itu SAM-KLHK Prof. Winarni, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi keberadan landskap kawasan hutan di Kabupaten Kapuas Hulu yang masih utuh dan terjaga dengan baik.
“Ini adalah bukti nyata pemerintah daerah, pemerintah pusat (KLHK) dan sekholder di Kapuas Hulu bekerjasama dengan baik dalam menjaga sumberdaya alam dan potensi keanekaragaman hayati didalamnya,” kata Winarni.
Winarni menegaskan penerapan cagar biosfer diharapkan mampu menjadi panduan dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan, dimana aspek konservasi, ekonomi dan pembangunan berselaras yang didukung oleh aspek keilmuan dalam mendukung perencanaan membangun di Kapuas Hulu.
“Tantangan pengelolaan CBBKDSKH merupakan kekayaan dunia harus memberikan manfaatan untuk kesejahteraan masyarakat, dan bagaimana mendorong perhatian mata dunia untuk meningkatkan bantuan dalam program berkelanjutan CBBKDSKH ini,” harapnya.
Mewakili Dirjen KSDAE Nandang Prihadi menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum yang telah berhasil mendapatkan status Cagar Biosfer dari UNESCO tahun 2018, sebagai bentuk apresiasi dunia luar terhadap kekayaan keanekaragaman hayati dan sosial budaya masyarakat.
“Status ini, menjadi tantangan untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan kawasan baik pada zona inti, zona penyangga maupun zona transisi, dengan salah satunya membangun sinergisitas multi stekholder dalam menjalankan program berkelanjutan setiap pemangku kepentingan di kawasan Cagar Biosfer,” kata Nandang.
Hal senada juga disampaikan Dirjen PDASHL yang diwakili Ine, bahwa status CBBKDSKH yang mendapat diakui dunia, dalam pengelolaan program harus memiliki kesepahaman satu sama lainnya, dimana turunan dalam pengelolaan dengan konsep konservasi, edukasi dan pemanfaatan secara lestari untuk kesejahteraan masyarakat sesuai dengan konsep site ramsar. (dRe)
Discussion about this post