
– Masyarakat Kecamatan Pulau Maya mendesak Pemerintah Kabupaten Kayong Utara segera membangun Jalan Kemboja Baru – Tanjung Satai. Pasalnya, kini kondisinya semakin sangat memprihatinkan.
“Kerusakan Jalan Kemboja Baru – Tanjung Satai sudah berlangsung lama, tetapi sepertinya Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara tidak peduli dan tidak serius dalam menganggarkan jalan tersebut. Sehingga terkesan membiarkan proses kelanjutan jalan itu. Karena proses penganggarannya setahun ada, setahun tidak, setahun ada setahun tidak,” kata Zulhiar, salah seorang Tokoh Pemuda di Kecamatan Pulau Maya, Rabu (06/01/2021).
Dijelaskan dia, tahun 2020 tidak ada dianggarkannya lanjutan pembangunan jalan Kemboja Baru – Tanjung Satai. Mengingat sekarang sudah memasuki tahun 2021, ia berharap Pemkab kayong Utara sudah menganggarkannya kembali.
“Jalan itu sudah berlangsung lebih dari puluhan tahun, tetapi pemerintah kesannya tidak serius dalam proses penganggaran jalan tersebut, sehingga jalan tersebut tidak tuntas tuntas di bangun,” ujarnya.
Dijelaskan Zulhiar, sekitaran Kemboja Baru saja belum sampai ke jalan rambat beton. Di Kemboja Hulu apalagi sampai ke Desa Tanjung Satai. Kondisi jalan tersebut jika musim hujan berlumpur dan licin. Sedangkan pada musim panas berdebu.
“Jaraknya hanya belasan kilometer, tapi jadi lama, sekitar 2 jam setengah jika musim hujan. Para pengendara bermotor harus ekstra hati-hati karena licinnya lumpur jika musim hujan,” ungkapnya.
Padahal, kata dia, kalau kondisi jalan bagus, untuk jarak jalan sepanjang itu paling ditempuh sekitar setengah jam sampai 1 jam perjalanan. Menurut dia, lambatnya proses pembangunan jalan tersebut disebabkan wakil-wakil rakyat Dapil Kecamatan Pulau Maya dan Kecamatan Kepulau Karimata kurang kompak dalam memperjuangkan anggaran jalan tersebut.
“Terkesan main sorang-sorang, tidak mau duduk bersama,” sebutnya.
Menurutnya, jika wakil rakyat yang mereka pilih mau menyumbangkan aspirasi Rp500 juta setiap orang, maka ada Rp2 miliar setiap tahunnya anggaran untuk membangun jalan itu. Tapi dia tidak tahu juga apakah mereka lupa atau sengaja melupakan masyarakatnya.
“Kami berharap pemerintah segera menuntaskan dan menganggarkan Jalan Kemboja Baru – Tanjung Satai, sehingga transportasi semakin lancar dan masyarakat yang ingin membawa hasil pertanian, perkebunan serta hasil nelayan mereka ke Kecamatan Teluk Batang, Kecamatan Simpang hilir, dan Pusat Kabupaten yaitu Sukadana menjadi lancar,” harapnya.
Jika jalan tersebut sudah bagus, maka ekonomi masyarkat akan membaik dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kecamatan Pulau Maya akan meningkat.
“Sehingga berdampak pada IPM Kabupaten kayong utara pada Umumnya,” pungkas pria yang kerap disapa Bang Jul ini.
Sementara itu, Noven Rabuandi, selaku salah seorang warga Desa Kemboja, Kecamatan Pulau Maya, berharap Pemkab Kayong Utara segera memperhatikan juga Dermaga Kemboja Baru. Mengingat, dermaga tersebut sudah rusak parah. Harapannya pemerintah membuat dermaga yang lebih kuat yaitu dari beton.
“Karena satu saat dermaga tersebut akan menjadi tempat penyeberangan orang ramai dan menjadi tempat bongkar muat barang-barang seperti di Senghie Pontianak jika jalan Kemboja Baru – Tanjung Satai tuntas dibangun,“ terang salah seorang masyarakat yang selalu membawa beras ke Teluk Batang ini. (lud)
Discussion about this post