– Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meminta semua SKPD bergerak lebih cepat dan menyadarkan semua permasalahan masyarakat. Semuanya kepong bakul bersama-sama desa yang fokus dan masif.
“Masif itu artinya melibatkan partisipasi lalu kepong bakul, kemudian mendarat langsung yang bisa antisipasi terhadap masalah,” kata Muda usai apel gabungan pada Senin (18/01/2020).
Bupati menambahkan, fenomena di tahun 2021 banyak sekali ujiannya. Mulai dari tragedi pesawat Sriwijaya, angina kencang, rob dan lain sebagainya.
“Walaupun di Kubu Raya tidak separah seperti tempat lain. Tetapi kita tidak bisa terlena seperti itu, karena situasi ini sulit dibaca, salah satunya situasi iklim,” kata Muda.
Dia menambahkan, dengan banyak kegiatan harus bisa menyesuaikan, terutama hal- yang bisa diantisipasi. Contoh Kuala Karang, dari dulu pihaknya sudah diingatkan supaya direlokasi rumah-rumah itu.
“Mungkin tidak. Dari dulu sudah dicoba disampaikan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, karena mungkin belum mengarah. Mudah-mudahan kedepannya bisa direlokasi,” ujarnya.
Tak hanya itu, Muda juga mengantisipasi ditempat-tempat lain yang menjadi ancaman. Seperti Karhutla, karena di kemarau itu juga harus diantisipasi dan hati-hati.
“Sudahlah pandemi, kemudian ada Karhutla. Ini juga akan ada ispa juga, tentu Ini semakin nambah lagi permasalahanya. Udah pandemi ini menyerang bagian pernafasan, begitu juga ispa. Ini juga menjadi arahan yang perlu diantisipasi,” pintanya.
Muda mengingatkan, agar semuanya jangan terlalu banyak seremoni, tetapi lebih banyak ke aksi-aksi yang langsung dan terukur.
“Terukur artinya, supaya titik api bisa kita minimalisir. Ini tidak hanya untuk BPBD, Damkar, tetapi semua sama-sama bergerak, karena ada kaitan langsung dengan edukasi-edukasi masyarakat,” ungkapnya.
Muda menekankan, perencanaan beberapa hari kedepan, akan membahas kontrak kinerja, DPA yang sudah dibuat.
“Nanti kita harus bisa menyesuaikan. Apa-apa yang kita lihat, terutama paling urgen. Karena tahun lalu, mungkin tak membaca fenomena ini. Kita perlu cepat untuk menyesuaikan ini,” kata Muda yang terus mengingatkan, agar semuanya bergerak cepat.
Misalkan, kata dia, waktu tahun lalu merancangnya belum membaca fenomena. Seperti banyaknya air pasang, banjir, angin kencang atau karhutla seperti ini.
“Itu yang saya tekankan, agar semuanya bergerak cepat,” ucap Muda. (sym)
Discussion about this post