– Bupati Sintang, Jarot Winarno menggelar acara perpisahan dengan Kepala Kejaksaan Negeri Sintang, Imran yang akan berpindah tugas sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Jombang, Provinsi Jawa Timur, di Pendopo Bupati Sintang pada Rabu, (17/2/2021).
Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan, atas nama Pemerintah Kabupaten Sintang dengan segenap jajaran serta seluruh masyarakat Kabupaten Sintang mengucapan terima kasih kepada Kepala Kejaksaan Negeri Sintang yang sudah memberikan landmark atau penanda yang sudah memperoleh predikat wilayah bebas korupsi atau WBK.
“Kejaksaan Negeri Sintang juga sedang berupaya mendapatkan predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Kejaksaan Negeri Sintang sudah membuat outdoor space working atau tempat bekerja di luar ruangan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Untuk menghindari kerumunan dalam ruangan atau gedung, maka pelayanan bisa dilakukan di luar ruangan bahkan bisa sambil ngopi,” terang Bupati Sintang.
Jarot juga mengucapkan terima kasih kepada Kajari Sintang yang sudah aktif membina beberapa komunitas yang ada di Kabupaten Sintang. Seperti komunitas badminton, sepeda, dan futsal.
“Saya juga seorang ASN, maka dalam tugas yang tidak lama tersebut kita memang berupaya membuat legacy atau warisan. Nah, Bapak Kajari Sintang ini sudah membuat legacy yang banyak. Kantor sudah bagus, sudah WBK, dan mushola sudah bagus. Bahkan komunitas banyak yang tumbuh di Sintang,” terang Jarot.
Sintang ini, kata Jarot rumah besar kita semua, untuk semua komponen bangsa. Itu dibangun sangat lama. Dan Bapak Kajari hadir di Sintang bisa langsung beradaptasi, bahkan fasih mengucapkan salam ciri khas masyarakat Suku Dayak di Kalimantan Barat dan yang khas masyarakat Kabupaten Sintang.
“Ini luar biasa dan memudahkan masyarakat menerima beliau dan memberi apresiasi kepada beliau,” terangnya.
Saat ini, Imran jelas Jarot akan segera pindah tugas ke suatu kota yang dalam sejarah Indonesia pernah melahirkan tiga orang yang mempelopori moderasi dalam beragama. Beragama boleh, moderat saja dan teguh dengan NKRI harga mati.
“Ketiga tokoh itu adalah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Nurcholish Madjid, M.A. atau populer dipanggil Cak Nur dan Emha Ainun Nadjib. Kami yakin bahwa pengalaman di Sintang nanti, akan mampu mewarnai tugas di Jombang nanti. Selamat jalan untuk Bapak Imran Selamat sampai ke tujuan. Semakin sukses dan suatu saat kembali lagi ke Kalimantan Barat,” tutupnya. (pul)
Discussion about this post