– Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meninjau langsung proses belajar melalui tatap muka, Selasa (23/02/2021) pagi di SDN 14 Sungai Raya. Tak hanya itu, proses belajar tetap diawali tes pendeteksi Covid-19 menggunakan GeNose C19.
“Proses ini sudah panjang, Januari yang lalu sudah kita inginkan pembelajaran tatap muka. Bahkan perencanaan sudah dimulai dari bulan Desember 2020 lalu,” ungkap Bupati.
Muda mengatakan, kesepakatan itu dilakukan dan melibatkan orang tua melalui komite sekolah. Bahkan banyak juga keresahan orang tua, terutama lamanya siswa tidak ketemu guru.
“Kita harus menciptakan bagaimana sekolah SD, SMP, SMA ini menjadi kejiwaannya, secara psikologis, jauh lebih efektif di dalam memberikan arah dan menanamkan karakter sekaligus memberikan kendali terhadap perilaku siswa. Makanya ini perlu keseimbangan orang tua dan guru,” katanya.
Jika hal tersebut tidak dilakukan, lanjut Muda, khawatir banyak menggunakan waktu bermain game atau hal-hal yang tak diduga.
“Maklum, kalau situasi tidak sekolah itu, bisa banyak sesuatu, mungkin meresahkan juga bagi orang tua dan keluarga.Walaupun orang tua masih bisa ngontrol dan mungkin tidak bisa terkendali. Karena banyak orang tua sibuk, seperti banyak mencari mata pencaharian, swasta, petani. Kalau dinasehati oleh guru, tentu sangat berarti bagi mereka,” ujarnya.
Muda menambahkan, siswa bertemu dengan guru, akan ada pengendalinya, terutama jumlah kasus tidak terlalu banyak. Namun terus dilakukan kontrol dan mematuhi Prokes.
“Orang tua juga harus memahami serta tetap menjaga protokol kesehatan dan juknis, seperti fasilitas mencuci tangan setiap waktu, baik di dalam kelas maupun setelah belajar. Tatap muka ini tidak ada istirahat dan tidak ada agenda-agenda di luar itu,” katanya.
Dia menambahkan, kegiatan tatap muka tersebut, dilangsungkan selama dua jam dan dibagi dua dalam satu kelasnya.
“Misalnya dalam satu kelas itu ada 30 siswa di bagi dua dan masuknya dua 2 jam,” ucapnya.
Muda berharap dengan orang tua, agar mengantar maupun menjemput tepat waktu, sehingga para siswa tidak terlalu lama menunggunya.
“Hal-hal lain juga kita kontrol, contoh guru-gurunya, untuk daerah yang padat, kita minta setiap gurunya setiap dua minggu sekali untuk skrining dengan alat GeNose ini. Secara psikis, belajar tatap muka juga sangat diperlukan, agar anak selalu bahagia.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan M Ayub mengatakan, pertemuan terus dilakukan dan terus dilakukan pemantauan terhadap proses ngajar belajar.
“Pemantauan ini dilakukan, agar belajar berjalan dengn baik. Hal ini dilakukan sudah di lakukan di semua kecamatan,” ucap Kadis.
Hal itu juga dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Marijan, kepala sekolah dan guru harus paham dengan protokol kesehatan, terutama penerapannya di sekolah.
“Yang pertama memakai masker, jangan lepas pasang. Pakai dengan benar, Cuci tangan dengan air mengalir dengan baik dan benar. Ketiga jaga jarak, minimal satu meter setengah dan yang keempat memanjakan kebahagian untuk meningkatkan imunitas tubuh kita,” pintanya. (sym)
Discussion about this post