– Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Melawi melaksanakan silaturahmi, Sabtu pagi (20/3/2021). Kegiatan itu dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama dan toleransi dalam bingkai NKRI. Kegiatan dibuka oleh Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa, dan dihadiri Kapolres Melawi, LO Dandim, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Melawi. Kegiatan
Ketua Pemuda Anshor Kabupaten Melawi, Rusdiman, dalam sambutannya mengajak semua untuk selalu berialaturahmi antar umat beragama, antar organisasi kemasyarakatan, antar organisasi kepemudaaan dalam bingkai NKRI.
“Diluar, sering terjadi konflik-konflik yang mengatasnamakan agama, oleh karena itu, kami pemuda Ansor mengajak, agar kita selalu menjaga keharmonisan, kerukunan beragama,” paparnya.
Ditempat yang sama, Kapolres Melawi, AKBP Sigit Elianto Nurharjanto, mengatakan Konsep Bhineka Tunggal Ika, merupakan identitas bangsa negara Indonesia. Kalimat itu hakikatnya diadopsi dari filsafat nusantara sebagai motto pemersatu atas adanya keragaman pada zaman kerajaan majapahit.
Dalam sejarah pergerakan kemerdekaan, bangsa indonesia telah mencapai titik kesepakatan trilogy kebangsaan, yaitu satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yang saat ini dikenal dengan sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928. Perbedaan daerah, suku, agama dan bahasa lokal telah diendapkan dalam kesadaran kolektif kebangsaan yang lebih luas. Dan nikmat kemerdekaan yang saat ini dirasakan tidak lepas dari peran dari para pahlawan kusuma bangsa yang berjuang memperebutkan kemrdekaan dari tangan penjajah yang didasari dengan semangat perstuan dan kesatuan dalam keberagaman suku bangsa dan agama yang berbeda beda yang dipererat dengan bingkai kerukunan dalam bingkai NKRI.
“Menjadi kewajiban kita untuk mempertahankan dan mengisi kemrdekaan demi kemajuan bangsa yang lebih baik dan tentunya hal tersebut membutuhkan kerjasama peran serta dari kita semua tanpa memandang asal usul suku ras agama dan dari golongan manapun karena tujuan kita hanya satu yakni mempertahankan NKRI tercinta,”ujarnya.
Hak beragama adalah hak yang sudah lama dikenal dan kemudian dikukuhkan secara universal melalui deklarasi universal hak asasi manusia (duham). Hak ini secara tegas disebutkan sebagai hak yang paling dasar (basic human rights), hak yang tidak dapat dikurangi atas nama dan/atau karena alasan apapun (non derogable rights). Pengakuan terhadap hak beragama didasarkan pada satu asas yang fundamental, yaitu penghargaan dan penghormatan terhadap martabat manusia.
Sementara itu. Dandim 1205 Sintang, Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan menyampaikan, persatuan dan kesatuan bangsa menjadi kekuatan bagi negara ini.
“Sehingga harus dijaga, dan jangan sampai hanya karena isu-isu yang beredar membuat perpecahan terjadi,” ajaknya.
Pada kesempatannya, Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa, mengatakan sagta mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan pemuda Ansor. Mendukung kegiatan dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama ini.
“Saya berharap, kegiatan ini, kedepannya bisa melibatkan seluruh Ormas yang ada. Mari kita jaga kerukunan umat beragama. Jangan sampai kita mudah dipecah belah dengan isu apapun,” himbaunya.
Dadi yakin, Melawi ini tidak mudah dipecah belah, dan masyarakatnya akan tetap menjaga kerukunan umat beragama. “Sebagaimana slogan kami, harmonis dalam keberagaman. Saya ingin mengajak masyarakat bersama sama membangun Melawi dalam bingkai keberagaman, bahu membahu,” paparnya.
Dalam kegiatan itu, juga dilakukan pembacaan komitmen bersama yang berisi untuk menjaga kesatuan dan kesatuan, kerukunan umat beragama dan toleransi dalam bingkai NKRI. (Ira)
Discussion about this post