– Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Kubu Raya melakukan pengambilan screening GeNose C19 gratis di Kedai Kopi Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Jumat (30/04/2021) malam.
Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya Marijan mengatakan, untuk malam ini pihaknya dari Satgas Covid-19 Kubu Raya dan di back up UPT Dinas Kesehatan Kalbar memfokuskan penyisiran di satu cafe yang menjadi ajang berkumpul para pengunjung.
“Rencananya ada beberapa Warkop di Desa Kuala Dua yang menjadi sasaran pengambilan testing GeNose C19 ini, untuk 100 lebih pengunjung di sejumlah cafe, namun karena situasi sudah larut malam, makanya pengambilan screening GeNose ini hanya dilakukan di satu titik saja (Cafe Kedai Kopi),” katanya di sela kegiatan.
Marijan menuturkan konsep yang dilakukan pihaknya bersama UPT Dinkes Kalbar dalam kegiatan ini bagaimana masyarakat bisa tetap menikmati bulan suci Ramadan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan pengambilan testing dengan alat GeNose C19.
“GeNose yang dilakukan 40 pengunjung Balai Kopi ini semuanya negatif, sehingga kita tidak perlu lagi dilakukan swab PCR, mengingat rencana awal jika ada pengunjung yang hasil testing GeNose-nya positif akan dilakukan swab PCR,” ujarnya.
Marijan menambahkan, pada kegiatan ini pihaknya menurunkan Sekretaris dan semua Kepala dari masing-masing Bidang di Dinas Kesehatan.
Di tempat yang sama, Kepala Satpol PP Kubu Raya Adriansyah mengatakan, dalam kegiatan ini, pihaknya melakukan pengawasan dan penertiban bagi cafe-cafe yang masih menjadi ajang berkumpul. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya kasus Covid.
Dia menilai, dengan dilakukan screening GeNose gratis ini, masyarakat justru merasa bersyukur karena testing ini gratis dan tidak membuat warga panik.
“Warga akan lebih takut jika dilakukan swab PCR,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan provinsi Kalbar Fery Safariadi menilai, kegiatan ini dilakukan hanya untuk screening, sebagai upaya untuk meningkatkan trecing.
“Kalau kita lihat masyarakat kita, dari satu sisi mereka sudah mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker saat berkunjung di cafe, namun dari sisi lainnya mereka masih tetap saja berkumpul. Makanya kita harus membuktikan dengan melakukan testing GeNose ini apakah mereka benar-benar dalam kondisi baik dan sehat,” tuturnya.
Fery menjelaskan, upaya yang non invasive (tindakan medis tanpa memasukkan alat ke dalam tubuh) yang dilakukan dengan screening GeNose dan pihaknya mengikuti kebijakan dari Dinas Kesehatan Kubu Raya.
“Dalam kegiatan ini kami sangat mendukung dan mensupervisi kegiatan yang dilakukan Satgas Covid-19 kabupaten Kubu Raya,” paparnya.
Saat ditanya mengenai Screening GeNose ini sangat efektif memeriksa positif atau negatif Covid-19, Fery mengaku hal itu masih dalam perdebatan dan dirinya tidak bisa berbicara banyak. Namun menurutnya standar utama (goal standart) untuk pemeriksaan Covid-19 itu dengan melakukan swab PCR.
“Sampai saat ini pemeriksaan Covid-19 dengan alat GeNose masih menjadi pro kontra dikalangan ahli kesehatan, namun kami di Dinkes provinsi tetap menganut untuk pemeriksaan atau kepastian dari pasien Covid-19 itu dengan menggunakan swab PCR,” ujarnya. (sym)
Discussion about this post