– Bandara Rahadi Oesman Kabupaten Ketapang berencana akan menyediakan alat GeNose C-19 untuk para penumpang pesawat sebagai syarat penerbangan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak UGM. Rencananya dalam waktu dekat kami kordinasi kembali, semoga apa yang kita butuhkan sudah ada,” kata Kepala Bandara Rahadi Oesman, Amran Hamid, kemarin.
Menurut Amran, pihaknya akan berupaya agar alat GeNose C-19 dapat segera ada dan difungsikan di Bandara Rahadi Oesman. Sehingga semakin memudahkan masyarakat dalam memenuhi persyaratan penerbangan.
“Sudah ada beberapa bandara menggunakan GeNose. Ketapang semoga bisa dalam waktu dekat,” ujarnya.
Ia menyebut, pihaknya berencana akan mengadakan tiga alat GeNose C-19. Namun apakah nanti bisa terealiasi dan mengcover seluruh penumpang, pihaknya akan melihat hal tersebut dan akan melakukan koordinasi dengan maskapai supaya tidak terjadi miss komunikasi.
“Kapasitas alat informasinya 100 per hari. Nanti akan diatur penggunaannya, dan maskapai akan terlibat agar ketika ada penumpang tidak tercover GeNose bisa diinformasikan untuk tetap menggunakan Antigen atau PCR,” sebutnya.
Ia menuturkan, keberadaan GeNose C-19 tentu sangat membantu masyarakat, khususnya penumpang pesawat. Selain harganya terjangkau, juga tidak memakan waktu lama lantaran penumpang yang akan berangkat tinggal datang dan melakukan GeNose C-19 di Bandara.
“Durasinya sekitar 30 menit. Tapi nanti kalau alatnya sudah ada kita buat pengaturannya, termasuk soal harganya. Kalau di Supadio kalau tidak salah 40 atau 50 ribu,” tuturnya.
Sementara Anggota DPRD Ketapang, Abdul Sani menyambut baik wacana pihak Bandara Rahadi Oesman Ketapang yang akan menggunakan GeNose C-19 sebagai syarat penerbangan bagi penumpang.
“Keberadaan alat ini sangat membantu masyarakat dalam hal keberangkatan menggunakan pesawat. Karena, selain memudahkan juga harganya yang jauh lebih murah dibandingkan PCR atau Antigen,” ujarnya.
Selain itu, Sani menilai, keberadaan GeNose C-19 dapat meminimalisir adanya indikasi-indikasi permainan oknum dalam hal manipulasi data hasil pemeriksaan penumpang. Pasalnya, GeNose C-19 digunakan langsung di Bandara, sehingga potensi manipulasi bisa semakin ditekan.
“Semoga dalam waktu dekat bisa terealisasi, dan ke depan tidak hanya penggunaan transportasi udara saja, transportasi darat dan air bisa menggunakan ini juga,” timpalnya. (lim)
Discussion about this post