Jurnalis.co.id – Wakil Kepala Polres Sintang, Kompol Rizal Satria Ferdianto dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang turut hadir pada rapat persiapan pelaksanaan belajar tatap muka untuk satuan pendidikan PAUD hingga SMP se Kabupaten Sintang di Balai Praja Kantor Bupati, Rabu (16/06/2021).
Kompol Rizal menegaskan, TNI Polri siap mendukung rencana pelaksanaan belajar tatap muka di Kabupaten Sintang.
“Fasilitas protokol kesehatan harus diperhatikan di setiap sekolah. Kami menyarankan ada simulasi pelaksanaan belajar tatap muka. Kita akan sama-sama melakukan pengecekan,” ujarnya.
Kalau di Pontianak, kata dia, setiap meja siswa diberikan pelindung yang transparan. Jadi perlindungan double. Selain menggunakan masker, juga pelindung yang transparan.
“Selisih shift pertama dan kedua bisa diberikan satu jam. Dan hanya belajar teori saja di dalam kelas,” ujarnya.
Diakui dia, selama belajar tatap muka ditiadakan, anak-anak pada malam hari bebas berkeliaran. Banyak anak bergadang dan nongkrong.
“Jadi kami yakin kalau ada belajar tatap muka, akan mengurangi jumlah anak yang berkeliaran,” ucapnya.
Satgas juga perlu mengecek fasilitas cuci tangan. Kalau ada yang kurang, harus dilengkapi. Polres Sintang tidak lama lagi akan mendapatkan sekitar 4 ribu dosis. Akan dibagi ke kecamatan 250 hingga 300 dosis.
“Kami mendukung jika vaksin tersebut bisa juga diberikan kepada guru. Kami akan meminta jajaran Dinas Kesehatan sebagai tenaga vaksinatornya. Masing-masing Polsek, Forkopimcam dan Puskesmas,” tuturnya.
“Vaksin ini langsung dari Mabes Polri untuk seluruh Polda. Inilah dukungan dari Polri untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona,” timpal Kompol Rizal.
Iwan Purwanto, Humas Dinkes Sintang mengatakan, pihaknya siap mendukung rencana pelaksanaan belajar tatap muka sepanjang memungkinkan dilakukan.
“Situasi Covid-19 saat ini, kita sudah berada di zona kuning,” jelasnya.
Sekolah yang akan melaksanakan belajar tatap muka wajib memenuhi daftar periksa. Menjalankan prokes tidak hanya di sekolah.
“Tetapi juga di luar sekolah seperti di rumah,” tutup Iwan.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sintang, Bambang Hermanto menjelaskan, vaksin untuk tenaga pendidik mulai PAUD hingga SMA sudah mencapai 2.519 orang untuk vaksin pertama. Sedangkan vaksin kedua sudah 1.447 orang.
“Ini berdasarkan data kami di lapangan. Saat ini vaksin sedang berjalan untuk lansia dan guru. Jadi kalau dari Polres Sintang ada 4 ribu dosis, kami yakin akan mempercepat pencapaian vaksinasi di Kabupaten Sintang,” terangnya.
Dia mengatakab ada guru-guru yang tidak mau divaksin. Pihaknya sebagai vaksinator tidak berani memaksa. Sehingga untuk guru di Kota Sintang saja belum 100 persen guru divaksinasi.
“Soal data guru yang sudah menerima vaksin dari sekolah mana, itu kami tidak punya data,” ungkapnya.
Soal zona, ditentukan seminggu sekali. Efek orang yang divaksin dengan komorbit dengan orang yang tidak ada komorbit akan berbeda.
“Ada juga guru-guru yang tidak menjadi contoh dalam penerapan protokol kesehatan,” sebut Bambang Hermanto. (Ful)
Discussion about this post