– Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB) Kabupaten Sanggau mengelar ritual adat tolak bala ‘Bakaua’ yang dilaksanakan di Aula Hotel Carano Sanggau, Senin (05/07/2021). Ritual bernazar yang diakhiri dengan makan bersama ‘Bajamba’ ini merupakan ikhtiar agar pandemi virus corona cepat berlalu di negara Indonesia, khususnya Kabupaten Sanggau.
Turut hadir dalam ritual tersebut Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot, Raja Sanggau Pangeran Ratu Surya Negara Gusti Arman, Dandim 1204/Sanggau Letkol Inf Affiansyah, Kajari Sanggau Tengku Firdaus dan Kabag Ops Polres Sanggau Kompol Kombo. Hadir pula sejumlah Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan dan undangan lainnya.
Diwawancarai usai kegiatan, Wabup Ontot mengucapkan terima kasih kepada IKSB Sanggau atas pelaksanaan ritual adat tolak bala ‘Bakaua’ ini. Pasalnya, kegiatan ini merupakan salah satu visi misi Pemkab Sanggau mendorong agar semua etnis mampu mengekspresikan dirinya, baik dari sisi seni budaya dan adat istiadatnya.
“Oleh karena itu, pada hari ini Padang sudah muncul kalaupun beberapa waktu yang lalu juga yang di mana di tahun-tahun sebelumnya sudah mereka lakukan. Akan tetapi pada hari ini juga secara istimewa ada tampilan khusus yang menjadi kebiasaan-kebiasaan asli masyarakat Sumatera Barat,” terangnya.
Wabup mengatakan dalam ritual adat tersebut IKSB Sanggau bernazar apabila pandemi Covid-19 ini berakhir, maka mereka akan memotong Kambing.
“Nah, ini nazarnya dan harapan kita, tentu hari ini mudah-mudahan Tuhan bisa mengabulkan permohonan ini dan kita semua berharap melalui ritual adat ini mudah-mudahan bisa terjadi apa yang kita harapkan,” tutur Wabup Ontot.
Sementara itu, Ketua IKSB Kabupaten Sanggau Akmal menyampaikan ritual adat ‘Bakaua’ adalah wujud kontribusi warga Padang yang tergabung dalam IKSB untuk membantu Pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19.
“Ini salah satu ikhtiar kami dari IKSB Sanggau untuk memohon doa kepada Allah SWT agar Kabupaten Sanggau terhindar dari Covid-19,” ujar Akmal.
Pada kesempatan itu, Akmal mengingatkan seluruh masyarakat Sanggau untuk sama-sama berperan aktif menjadi ‘agen of change’ memutus mata rantai penyebaran Covid-19, khususnya di Kabupaten Sanggau.
“Minimal di lingkungan kita masing-masing. Kita sampaikan apa yang menjadi arahan pemerintah melalui 5 M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar,” pesan Akmal. (faf)
Discussion about this post