Sudianto: Wajar, Proyek Strategis Nasional Triliunan Rupiah !
– Putusnya trestle terminal Pelabuhan Internasional Kijing membuat kekecewaan sejumlah pihak. Komentar kekecewaan ini bertebaran di Media Sosial (Medsos) menanggapi berita putusnya jalur trestel tersebut.
Warganet menilai, konstruksi bangunan trestel sekelas internasional mestinya kuat menahan terjangan gelombang yang tidak terlalu besar di Pantai Kijing dibanding laut laut besar lainnya.
Seperti yang ditulis tulis komentar Muhammad Al-hani di Grup Facebook media Informasi Mempawah yang menyebut putusnya trestel bukan karena ombak, namun ditabrak tongkang. “Pak Mohon maaf, bukan diterjang ombak tapi di langgar tongkang yang hanyut. Kalau sekedar ombak Insya Allah kuat,” tulisnya.
Namun komentanya langsung dibalas Jefry Alexs. “Ditabrak tongkang jak udah macam itu. Camane kalau kapal yang ratusan ribu ton bersandar pas bongkar muat ade gelombang besak. Ndak gak jadi tapai dermaganye,” ketusnya.
“Ternyata Kelong Nelayan dari batang Nibong lebeh kuat dari Trestel Kijing,” tulis Junaidi di berada Facebooknya menanggapi putusnya Trestel Pelabuhan Internasional Kijing.
“Kalau proyek ape agik besak sekelas pembangunan pelabuhan internasional harusnye dari rab semuenye disusun untuk menuhi kriterianye termasuk dampak alam udah masuk hitungan , bahkan dampak bencana pun masok hitungan di perancangannye,” pendapat Asyari.
“Baru saja dibangun dan belum beroprasi udah roboh. Gimana jadinya nanti kalau udah menampung beban berat, bisa jadi makan korban,” cetus Aam Ameniz
Dari ratusan komentar, namun ada juga sejumlah warganet yang menyebut mestinya ditelusuri masalah dan persoalan putusnya trestle tersebut.
“Kejadian alam, kita tidak bisa memvonis kesalahan aja. Mesti tau sebab musabab awalnya,” tulis Aditya.
“Baru roboh sikit itu pon kenak hantam tongkang lepas gelombang,” komentar Agus Supriadi di grup Facebook Mempawah News Info.
Banyaknya nada kecewa dari netizen ditanggapi wajar oleh Direktur Indonesia Justice Watch (IJW) Kabupaten Mempawah, Sudianto Nurasi SH. Karena proyek itu nilainya triliunan rupiah.
“Jelas banyak merasa kecewa dengan putusnya trestel Pelabuhan Internasional Kijing. Bagaimana tidak, pelabuhan tersebut merupakan proyek strategis nasioal yang diharap bisa mendongkrak perekonomian di Kalimantan, utamanya Kalimantan Barat, khususnya lagi Kabupaten Mempawah,” pendapat Sudianto ketika bertandang di Kantor Biro Jurnalis.co.id di Mempawah.
Menurutnya, mesti ada penyelidikan dan investigasi mendalam dari tim teknis terkait putusnya trestel itu. Hal tersebut penting dilakukan agar jangan sampai ke depanya pelabuhan internasional tersebut benar-benar ambruk.
Pelabuhan Internasional Kijing, menurut Sudianto, merupakan kebanggaan sekaligus harapan masyarakat Kabupaten Mempawah khususnya dan Kalbar dalam peningkatan perekonomian dampak multiplayer effect.
“Jadi wajar jika ada sejumlah pihak yang merasa kecewa termasuk saya dengan putusnya trestel pelabuhan internasional,” tuturnya.
Sudianto juga menyapaikan terima kasih kepada Presiden Indonesia Joko Widodo yang telah menempatkan pembangunan pelabuhan internasional di Mempawah.
“Bapak presiden sudah berusaha untuk membangun Mempawah dengan proyek strategis yang sangat besar. Nah, untuk itu kita berharap proyek ini kedepannya benar-benar dapat menjadi andalan peningkatan ekonomi di daerah ini sebagai mana tujuannya pemerintah menjadikan Pelabuhan Internasional Kijing sebagai Kawasann Ekonomi Khusus (KEK).
Sementara itu, Anggota DPRD Mempawah, Febriady yang datang langsung ke lokasi kejadian menyebutkan, ambruknya dermaga Pelabuhan Internasional Kijing sebanyak dua titik. Tiitik pertama 0- 1,5 Km ambruk sepanjang 50 meter. Titik kedua 0-3 Km ambruk sepanjang 50 meter.
“Menurut keterangan dari pihak PT Wika bahwa terjadi ambruknya trestel karena ditabrak tongkang,” terang Febriady. (afy)
Discussion about this post