– Dua rumah sakit di Kabupaten Ketapang kembali menambah ketersedian tempat tidur bagi pasien Covid-19. Itu dilakukan karena keterisian tempat tidur (Bor) mengalami peningkatan dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.
Plt Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agoesdjam Ketapang, Herman Basuki mengatakan, sesuai arahan pimpinan pihaknya menambah ketersedian tempat tidur untuk pasien Covid-19.
“Total ketersedian tempat tidur ada 148. Yang digunakan untuk pasien covid ada 22 tempat tidur. Namun saat ini kita ada lakukan penambahan tempat tidur untuk upaya antisipasi,” katanya, Rabu (28/07/2021).
Menurut Herman, sesuai arahan pimpinan, penambahan tempat tidur harus dilakukan. Bahkan pihaknya sendiri telah menyiapkan alih fungsi gedung baru yang awalnya untuk rawat inap penyakit, tapi akan digunakan untuk penanggulangan pasien covid.
“Gedung baru ini dua tingkat. Di gedung baru nanti ada 92 tambahan tempat tidur, sesuai arahan pimpinan yang akan difungsikan 10 tempat tidur dulu jika ada peningkatan jumlah pasien,” ujarnya.
Selain penambahan tempat tidur dan alih fungsi gedung, pihaknya memastikan terkait ketersedian peti jenazah tidak menjadi kendala. Sejauh ini setiap ada kejadian korban meninggal peti jenazah selalu tersedia.
Sementara Direktur Rumah Sakit Fatima Ketapang, dr Margaretha Indah mengaku kalau pihaknya telah melakukan konversi tempat tidur di rumah sakit untuk pasien Covid-19.
“Ads 26 tempat tidur yang disediakan. Memang ada lonjakan kasus sehingga Bor kita tidak cukup, namun sekarang sudah ada penambahan tempat tidur menjadi 36,” akunya.
Indah mengaku, kalau saat ini jumlah keterisian sudah berhasil turun menjadi 77 persen. Hanya saja dirinya tidak dapat memastikan ada atau tidak penambahan kasus ke depannya.
“Kita juga sudah kordinasi dengan pihak terkait termasuk dari Kementrian Kesehatan soal penyedian tempat baru untuk bangunan tambahan pelayanan. Ini sedang dalam proses,” tuturnya.
“Yang jelas dalam kasus kebencanaan seperti ini kita tidak hanya bicara soal ketersedian tempat tidur, tapi juga soal Sumber Daya Manusia yang merawat pasien, alat kesehatan yang menunjang, termasuk ketersedian oksigen saat ini,” lanjutnya. (lim)
Discussion about this post