– Sejarah baru tercatat di Kabupaten Sambas. Pesawat CASSA 212 mendarat pertamakali di Landasan Udara Liku, Kecamatan Paloh, Rabu (18/08/2021).
Bupati Sambas, Satono mengatakan pendaratan perdana pesawat CASSA 212 merupakan jawaban atas penantian masyarakat Sambas, terutama warga Paloh.
Terlebih ikut mendarat bersama pesawat itu adalah Pangkoopsau I Marsma Tedi Rizalihadi beserta jajarannya yang membawa tenaga medis (Nakes) dan vaksin serta sembako untuk diberikan kepada masyarakat perbatasan.
“Saya mewakili seluruh masyarakat Sambas berterima kasih banyak kepada Bapak Panglima TNI AU. Mudah-mudahan Panglima dan Danlanud bisa membangun daerah perbatasan Sambas yang saat ini sedang butuh perhatian pemerintah pusat,” katanya.
Satono mengatakan, momen bersejarah pesawat CASSA 212 mendarat di Landasan Udara Liku menjadi harapan besar bagi masyarakat Paloh sebagai wilayah yang berbatasan langsung antara Sambas dan Malaysia.
Momen itu kata dia, selaras dengan Inpres Nomor 1 Tahun 2021 tentang pengembangan wilayah perbatasan.
“Mudah-mudahan niat kita membangun kawasan ini bisa cepat terealisasi. Saya mohon dukungan Pak Panglima untuk mengakomodir harapan-harapan masyarakat Sambas. Saya ingin Pak Panglima menjadi jembatan Pemda Sambas dengan Kementerian Perhubungan,” katanya.
Paloh kata Satono punya potensi yang luar biasa, salah satunya ada lobster sebagai hasil laut yang bernilai ekonomi tinggi.
Dia berharap ke depan, Landasan udara Liku bisa menjadi Bandar Udara (Bandara) komersil untuk mendukung ekonomi perbatasan, sektor bahari, perkebunan dan pariwisata yang sangat strategis untuk dikembangkan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Satono juga menandatangani prasasti sebagai bukti sejarah pendaratan perdana pesawat CASSA 212 di Landasan Udara Liku.
Dia juga melihat langsung proses vaksinasi massal yang dilakukan TNI AU untuk masyarakat sekitar.
“Sambas ini belum sampai 50 persen vaksinasinya. Maka saya sangat bersyukur kedatangan Pak Panglima hari ini membawa Nakes dan vaksin, juga sekaligus memberikan sembako kepada masyarakat,” pungkasnya. (ran/gun)
Discussion about this post