– Alasan tidak ada obat atau perawatan untuk binatang yang terinfeksi virus corona, Pemerintah Kota Harbin, utara China, membunuh tiga kucing peliharaan warga yang terinfeksi Covid-19.
Melansir dari cnnindonesia.com, pejabat lokal mengatakan akibat belum ada obat untuk hewan, ketiga kucing positif Covid-19 itu menjadi berbahaya lantaran dapat menularkan penyakit pada majikan dan warga di kompleks apartemen tempat mereka tinggal.
Salah satu majikan ketiga kucing itu pun telah dinyatakan positif Covid-19 pada 21 September lalu. Dia telah melakukan karantina mandiri di tempat terpisah dan meninggalkan ketiga kucing itu dengan makanan dan air minum.
Petugas layanan sosial rutin meninjau keadaan mereka dan melakukan tes Covid-19 kepada ketiga kucing. Dua dari tiga kucing itu lalu dinyatakan positif Covid-19.
Meski ada permohonan dari pemilik kucing agar ketiga peliharaannya itu tidak dibunuh, pihak berwenang tetap melakukannya.
Dikutip Associated Press, ketiga kucing tersebut akhirnya disuntik tidur pada Selasa malam pekan ini.
Kepemilikan hewan peliharaan memang semakin populer di China. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), risiko hewan menularkan SARS-CoV-2 kepada manusia memang rendah. Namun, dalam beberapa kasus, hewan dapat menularkan Covid-19 pada manusia ketika keduanya menjalin kontak erat.
Di awal kemunculan pandemi di China, Covid-19 diyakini salah satunya berasal dari kelelawar yang menularkan pada manusia. Meski hipotesa itu belum benar-benar terbukti, banyak peternakan hewan di China dan beberapa negara lain melakukan pemusnahan massal hewan.
Tak hanya di China, beberapa hewan seperti beruang, macan, hingga gorila di kebun binatang Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat lain juga sempat terinfeksi Covid-19.
Discussion about this post