Kabupaten Kubu Raya terus membuat inovasi, terutama mengistilahkan vaksinasi dengan suntik kebal. Tujuannya, agar masyarakat tidak takut untuk disuntik.
Syamsul Arifin, Kubu Raya
DENGAN istilah suntik kebal, masyarakat Kubu Raya sudah mulai sadar dan tidak takut untuk divaksin. Sebagai tindaklanjutnya, berbagai upaya vaksinasi Covid-19 terus dilakukan Pemerintah Kubu Raya. Terutama sebaran vaksinasi. Bahkan semua Puskesmas yang ada di Kubu Raya dilibatkan untuk melayani vaksinasi.
Tak hanya itu, Dinas Kesehatan Kubu Raya menjadwalkan vaksinasi. Baik vaksinasi massal masupun vaksin di Puskesmas, desa maupun kecamatan. Vaksinasi dijadwalkan dengan berbagai katagori usia. Mulai dari pelajar usia 12-18, masyarakat umum, ibu hamil dan menyusui serta lansia.
Pemkab Kubu Raya menyederhanakan vaksinasi menjadi suntik kebal Covid-19 bertujuan agar masyarakat paham dan mau untuk disuntik vaksin. Karena selama ini dalam pemikiran masyarakat suntik vaksin identik dengan memasukkan obat dalam tubuh melalui suntikan. Tentunya hal itu akan membuat masyarakat panik dan takut untuk disuntik vaksin.
Satgas covid-19 terus berusaha memberikan pemahaman, agar tidak ada lagi warga Kubu Raya berpikiran kalau suntik vaksin itu suatu hal yang menakutkan dan menyakitkan. Makanya Bupati Kubu Raya selalu menyampaikan istilah vaksinasi itu sama halnya dengan suntuk kebal.
Substansi dari vaksinasi itu untuk memberikan kekebalan dan membentengi tubuh dari serangan virus corona. Dengan pemahaman suntik kebal ini, antusias warga Kubu Raya yang mau divaksin semakin meningkat. Kondisi itupun membuat kuota vaksin yang disiapkan setiap desa selalu kurang.
Setiap hari di Kubu Raya melakukan hampir 8 sampai 9 titik pelaksanaan suntik kebal massal Covid-19. Melalui sebaran suntik kebal massal Covid-19 ini, semua desa-desa sudah terlibat langsung bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta tenaga kesehatan dari puskesmas masing-masing.
Pemkab Kubu Raya meyakini data dan sistem yang dilakukan desa-desa sudah sangat baik dengan melibatkan RT dan dusun yang langsung disusun bersama perangkat desa. Dengan sistem sebaran melalui desa-desa ini, setiap RT dan Kepala Desa akan tahu titik warga yang masih belum disuntik kebal, termasuk remaja usia 12 sampai 18 tahun.
Suntik kebal Covid-19 secara massal di Kubu Raya ini tetap konsisten dilakukan dengan pola sebaran di tiap desa yang sudah masuk pada putaran ketiga. Sehingga perlu kecepatan mengentri data, karena berpengaruh dengan vaksin yang datang ke Kubu Raya.
Hingga saat ini, vaksinasi di Kubu Raya sudah mencapai kurang lebih 102 ribu orang atau sekitar 25 persen dari target. Namun dengan target sampai ke herd imunity, Satgaas Covid-19 Kubu Raya terus mengajak masyarakat untuk menyuskeskan vaksinasi.
“Target keseluruhanya 432 ribu, yang sudah divaksin tahap pertama sekitar 102 ribu orang,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kubu Raya Marijan, Selasa (05/10/2021) di Sungai Raya.
Agar mencapai target, Marijan mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya. Sehingga sebaran vaksinasi yang digelar di Kubu Raya berjalan dengan lancar. Terutama layanan vaksinasi di 20 Puskesmas yang tersebar di sembilan kecamatan. Vaksinasi tersebut bisa berdampak dengan kekebalan terhadap masyarakat di Kubu Raya, sehingga penularan Covid-19 semakin kecil.
“Saat ini Kubu Raya sudah menurun menjadi level dua, yaitu sudah masuk ke zona kuning. Kami tetap kontrol tiap titik, agar penyebaran tidak meluas, dan kita optimis bersama-sama agar Kubu Raya menanjak menjadi zona hijau,” ucap Marijan.
Marijan sangat bersyukur, karena Kubu Raya sekarang sudah memasuki zona PPKM level dua. Meskipun demikian, masyarakat diharapkan tetap produktif menjalankan aktivitasnya dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
“Alhamdulillah Kabupaten Kubu Raya sekarang sudah turun ke level dua, dari level tiga. Zona risiko kita sudah zona kuning. Semoga kedepannya Kubu Raya ini bisa berubah ke zona hijau,” kata Marijan.
Sementara Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan skema sebaran vaksinisasi Covid-19 massal di 20 Puskesmas yang ada di setiap kecamatan berdampak kepemulihan situasi pandemi.
“Kita syukuri di Kubu Raya dengan zona yang sudah baik. Kemudian levelnya sudah menjadi level dua sehingga ada kelonggaran, tentunya diharapkan masyarakat lebih produktif,” ujarnya.
Walaupun keadaan seperti demikian, kata Muda, pusat-pusat keramaian seperti pasar, warung atau cafe dan lain sebagainya tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Pihaknya juga akan tetap konsisten dalam mengontrol kepatuhan masyarakat terhadap Prokes.
“Dengan skema sebaran seperti ini. Memudahkan kita mengingatkan masyarakat. Apalagi semua Puskesmas aktif, walaupun masyarakat berada di Dusun maupun Desa terpencil dapat dipetakan untuk masyarakat penerima vaksin,” beber Muda.
Memperbanyak titik-titik pelaksanaan vaksinasi massal, sebut Muda, merupakan upaya Pemkab Kubu Raya untuk menuju zona hijau.
Setiap tingkatan, Muda menambahkan, libatkan baik jajaran Dusun, RT maupun RW, kader-kader kesehatan, dan tenaga kesehatan setempat. Sehingga Dinas Kesehatan dapat langsung melaksanakan. (*)
Discussion about this post