– Pelaksana Harian Bupati Sintang yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J, membuka Pameran Virtual Kain Tradisional Sintang di Kabupaten Sintang Tahun 2021 di Museum Kapuas Raya Jalan Kelam, pada Senin 11 Oktober 2021.
Hadir dalam pembukaan kegiatan anggota Forkopimda Kabupaten Sintang, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sintang H. Anuar Akhmad, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Magdalena Ukis, Kepala Bappeda Kartiyus, Kepala Dinas Porapar, Hendrika, Inspektur Kabupaten Sintang, Ardatin, Pengelola Yayasan Kobus Sintang, Pastor Jacques Maessen, dan para penggiat budaya Kabupaten Sintang.
Pembukaan Pameran Virtual Kain Tradisional Sintang di Kabupaten Sintang Tahun 2021 di Museum Kapuas Raya ditandai pemukulan gong oleh Yustinus J dan pelepasan balon ke udara oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Magdalena Ukis.
Pameran Virtual Kain Tradisional Sintang 2021 ini akan berlangsung selama 10 hari, yakni mulai 11 Oktober 2021 sampai 20 Oktober 2021. Untuk itu, masyarakat Kabupaten Sintang pun dipersilahkan mengunjungi Museum Kapuas Raya mulai pukul 09.00 WIB sampai 15.00 WIB selama 10 hari kedepan.
Dalam kesempatan tersebut, Yustinus mengharapkan, agar museum tetap jadi wadah dari pelestarian peninggalan sejarah dan budaya serta membangkitkan semangat generasi muda.
“Museum merupakan lembaga resmi daerah yang dijadikan sebagai sarana penelitian, edukasi dan dapat juga berperan sebagai lembaga perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan. Oleh karena itu untuk mewujudkan dan memperkenalkan Kota Sintang menjadi kota berbudaya yang kaya akan potensi, sejarah dan tradisi, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Sintang melalui Museum Kapuas Raya Sintang mengadakan pameran temporer dengan tema yang diangkat “kain tradisional sintang,” terangnya.
Ia menyampaikan, pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan dan dapat melestarikan benda tradisional khususnya di Kabupaten Sintang kepada masyarakat umum maupun pelajar, karena minimnya pengetahuan anak-anak masa kini terhadap benda tradisional yang ada di Kabupaten Sintang.
Oleh karena itu perlunya untuk kita ikut serta menyalurkan pengetahuan yang sudah kita miliki kepada mereka salah satunya dengan menggelar kegiatan pameran temporer ini.
“Dari laporan panitia tadi, Museum Kapuas Raya akan melaksanakan pameran temporer ‘Kain Tradisional Sintang’ yaitu melalui media sosial seperti live streaming instagram @budayadanmuseumkapuasrayastg dan rebroadcast atau siaran ulang di youtube budayaku sintang yang akan tayang pada tanggal 11-20 oktober 2021,” tambah Yustinus.
Ia berharap, apa yang dilaksanakan hari ini sejalan dengan misi pertama Bupati dan Wakil Bupati Sintang, yaitu melaksanakan pembangunan pendidikan berkualitas yang berakar pada budaya lokal. Budaya yang penuh dengan kearifan lokal yang telah ditanamkan oleh nenek moyang kita yang ada di wilayah kabupaten ini.
“Melalui kain tradisional dapat dilihat kekayaan warisan budaya, tidak saja terlihat dari segi teknik dan corak serta jenis kain yang dibuat, tetapi secara mendalam terdapat makna berbagai macam fungsi dan arti kain dalam kehidupan masyarakat yang mencerminkan tentang kepercayaan, adat istiadat, cara berpikir, identitas, dan jati diri suatu bangsa yang berbudaya. salah satu contoh kain tradisional adalah sulam kalengkang dan tenun,” terang Yustinus.
“Kita patut bangga menjadi orang Sintang yang memiliki banyak kain tradisional dan kearifan lokal yang bisa memperkaya khasanah budaya bangsa. Jangan sampai kain tradisional itu hilang dari peradaban dan kehidupan kita maka harus tetap diwariskan kepada generasi selanjutnya. oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini saya berpesan dan berharap kedepan proses transfer kain tradisional tersebut harus tetap dilestarikan. Dengan terlaksananya kegiatan ini maka kain tradisional semakin dikenal luas oleh masyarakat sintang kalimantan barat, indonesia dan dunia”papar Yustinus.
Penjelasan Magdalena Ukis
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Magdalena Ukis menyampaikan, adapun maksud dan tujuan dilaksanakanya pameran ini adalah untuk merayakan hari Museum Indonesia ke-6 dan Hari Jadi Museum Kapuas Raya Sintang ke-13.
“Pameran ini merupakan salah satu pengembangan dan pemanfaatan objek pokok kebudayaan kain tradisional di Sintang dengan tujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan benda tradisional khususnya di Kabupaten Sintang kepada masyarakat umum maupun pelajar karena minimnya pengetahuan anak-anak masa kini terhadap benda tradisional yang ada di Kabupaten Sintang. Dan kegiatan ini juga membangkitkan minat masyarakat dan peserta didik untuk mengunjungi Museum Kapuas Raya Sintang,” terang Magdalena Ukis.
Lebih lanjut, materi pameran kain tradisional adalah kain yang berasal dari budaya daerah lokal yang dibuat secara tradisional dan digunakan untuk kepentingan adat dan istiadat seperti kain tenun ikat sintang koleksi Museum Kapuas Raya Sintang dan Koperasi Jasa Menenun Mandiri (JMM) Sintang.
Selain itu ada juga materi berupa kain Melayu Sintang yang merupakan koleksi Museum Kapuas Raya Sintang, Sultan Sintang Istana Al Mukarramah dan Muhammad Fadli.
“Selain pameran, selama 10 hari kedepan, kami juga menyelenggarakan pameran UMKM, workshop kain tradisional Sintang, talkshow pengaplikasian kain tradisional, lomba bakiak, lomba nopen, dan lomba caksin. Pameran temporer ini juga bisa disaksikan melalui live streaming instagram @budayadanmuseumkapuasrayastg dan rebroadcast (siaran ulang) di youtube @budayakusintang,” terang Magdalena Ukis.
Ia juga berpesan, untuk waktu berkunjung ke museum pameran temporer dilakukan pada pukul 09:00 WIB – 15:00 WIB dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. (Rilis/Red)
Discussion about this post