– Dompet Ummat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kalimantan Barat dan PMI Kota Pontianak menggelar edukasi cara cuci tangan pakai sabun yang benar untuk Pesantren di wilayah Pontianak dan Kubu Raya. Salah satunya di Pondok Pesantren Serumpun Cahaya, Parit Jawi Punggur Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Sabtu (15/10/2021).
Kegiatan yang digelar untuk memperingati hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia ini juga melibatkan beberapa komunitas di Kota Pontianak. Selain edukasi, dalam kegiatan juga digelar pembagian 300 paket Hygiene Kit berupa sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi, spons mandi, hand sanitizer sertamasker untuk santriwan dan santriwati.
Direktur Dompet Ummat Muhammad Yusuf mengatakan banyak orang yang mencuci tangan tapi dengan cara belum tepat. Untuk itu, dalam rangka hari cuci tangan sedunia pihaknya mengundang Dinas Kesehatan untuk memberikan edukasi cara cuci tangan yang baik dan benar sesuai WHO.
“Ada sekitar 50 santri yang bermukim dan mereka tampak antusias mendengar mempraktekkan cara cuci tangan yang baik,” kata Yusuf.
Staf Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Eka Fitri Wahyuni mengatakan cuci tangan harus dilakukan dengan benar untuk menghindari penyakit menular. Ia menyebutkan sekitar 46.000 kuman yang ada di tangan.
“Jika terlihat dari kaca pembesar dan bisa berkembang dalamhitungan menit serta bisa hidup selama 3 jam sehingga kita harus mencuci tanganyang benar,” ajak Eka.
Adapun rangkaian kegiatannya di antaranya edukasi santri tentang tujuh langkah cuci tangan pakai sabun. Eka langsung memberikan contoh cuci tangan yang benar dan diikuti santriwan dan santriwati.
Penanggung Jawab Program Tangan Bersih untuk Semua, Muhammad Tohir mengatakan dalam kegiatan itu pihaknya menyalurkan paket sembako berupa telur, ikan sarden, mie telur, garam, dan bumbu dapur serta susu zee untuk kebutuhan nutrisi santri yang bermukim.
“Kami masih menggalang dana hingga 20 Oktober 2021. Donasi yang masuk akan kami salurkan ke beberapa pesantren di wilayah Kubu Raya danKota Pontianak,” ujar Muhammad Tohir.
Adapun pihak yang terlibat dalam kegiatan itu para donatur,mitra Dompet Ummat, Dinas kesehatan Kalimantan Barat, PMI Kota Kota Pontianak,PT. Enseval (Susu Zee) dan komunitas-komunitas seperti Bem Poltekkes Pontianak, Iyale Kalbar, Explore For Humanity, HMI Cabang Pontianak, KSR Unit IAIN, KSRUnit Untan, KSR Unit Polnep, KSR Ikip PGRI Pontianak, HMPS Mada dan Dema IAIN Pontianak.
Di lain tempat, Pembina Pondok Pesantren Serumpun Cahaya Rusdiyansyah mengatakan faktor sanitasi memang menjadi salah satu kendala di pondok. Selama ini salah satu penyakit yang biasa diderita anak-anak adalah gatal-gatal.
“Dengan adanya edukasi tentang cuci tangan ini, kami berharap, terutama para santri paham dan bisa mempraktekkan,” kata Rusdiyansyah.
Rusdiyansyah mengatakan para santri mendapat tambahan edukasi untuk menjaga kebersihan diri sendiri. Seperti menjemur handuk, bantal, bantaldan kasur yang dipakai. Kemudian pentingnya sirkulasi udara.
“Yang paling penting siswa harus rajin mencuci tangan dengan sabun agar terhindar dari kuman,” kata Rusdiyansyah.
Salah satu santri, Hesti mengatakan baru mengetahui ada tujuh langkah cara cuci tangan yang benar.
“Saya baru tahu juga jika ada 46000 kuman di telapak tangan sehingga penting mengetahui tujuh langkah cara mencuci tangan yang benar,” pungkasnya. (rin)
Discussion about this post