– RM, salah seorang Lurah di Kota Sanggau dilaporkan ke polisi atas dugaan kasus pemukulan terhadap RJP yang terjadi di Warkop River X, depan Dermaga Meliau, Jalan H Said, Kelurahan Beringin, Kecamatan Kapuas, Rabu (13/10/2021) sekira jam 22.30 WIB. Kasus ini dilaporkan pada Jumat (15/10/2021).
Kasus dugaan pemukulan ini menyebar luas di dunia maya. Perkara tersebut turut menjadi atensi tiga Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Melayu di Kabupaten Sanggau. Yaitu, Majelis Adat Budaya Melayu (MABM), Persatuan Forum Komunikasi Pemuda Melayu (PFKPM) dan Persatuan Orang Melayu (POM).
Ketiga Ormas tersebut melakukan press conference atas kasus pemukulan yang dilakukan oknum Lurah, Minggu (17/10/2021). Mereka mendesak kepolisian menindak tegas oknum Lurah di Kecamatan Kapuas yang diduga menganiaya warga.
“Kami sangat menyesalkan terjadinya pemukulan tersebut, seharusnya oknum Lurah mengayomi warga, apalagi tempat kejadiannya di Kelurahan Beringin. Kami juga minta kepolisian menyelesaikan secara hukum persoalan ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari masyarakat,” ujar Budi Darmawan, Ketua MABM Kabupaten Sanggau.
Dibeberkannya, Lurah RM sudah dua kali menganiaya warga. Kasus pertama dapat diselesaikan secara damai dan RM berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
“Karena itu, kami minta kepolisian menuntaskan permasalahan ini secara hukum dengan transparan, karena sudah dua kali, jadi kami sudah cukup bersabar lah,” tandasnya.
Ia mengatakan, korban pemukulan oknum Lurah sekarang masih trauma. MABM, kata Budi, akan mengawal terus persoalan yang sudah dilaporkan ke Polres Sanggau tersebut. Ia juga meminta masyarakat Melayu di Kabupaten Sanggau menahan diri dan mempercayakan polisi untuk mengusutnya.
Sementara itu, Ketua PFKPM Kabupaten Sanggau, Nur Kurniawan mendorong kepolisian menindak tegas oknum Lurah tersebut. Menurutnya, kedamaian di Bumi Daranante tercoreng akibat ulah oknum pejabat Lurah ini.
“Kita sudah hidup damai di Kabupaten Sanggau ini, sudah cukup nyaman kita tinggal di Sanggau ini, tapi ini malah oknum pejabat Lurah yang bikin kisruh. Jadi kami minta polisi menindak tegas oknum Lurah itu,” ucap Kurniawan.
Ditempat sama, Wakil Ketua POM Kabupaten Sanggau, Muhammad Darminta menyebut perbuatan oknum Lurah itu menunjukkan arogansinya sebagai pejabat.
“Kami minta oknum Lurah itu ditindak tegas, jangan karena dia pejabat terus dilindungi,” pinta Darminta.
Dipicu Chat ‘Open BO‘
Sementara itu, RM menyampaikan klarifikasi atas beredarnya video dirinya yang diduga melakukan pemukulan kepada RJP. Kepada awak media, RM mengatakan pemicu kejadian chat WhatsApp yang dikirim RJP kepada pacarnya pada Rabu (13/10/2021).
“Berawal dari chat yang tidak senonoh kepada Awit, pacar saya. Dalam chat tersebut menyebut ‘open BO’. Kita sama-sama tahu semua bahwa itu bahasa untuk pelacur. Jadi saya sebagai pacarnya tidak terima dengan bahasa itu,” kata RM, Minggu (17/10/2021).
Tidak terima, RM menelepon RJP dan menanyakan maksud chat tersebut. Ketika ditannya, RJP malah balik bertanya ‘kenapa’ kepada RM.
“Saya tanya lagi ‘maksud kamu chat open BO itu apa. Kemudian saya menanyakan ‘posisi mu dimana?’. Dia bilang ‘saya di Warkop Rico, sinilah’. Dia tak mau jawab pertanyaan saya, apa maksud open BO itu,” ucap RM.
Lalu RM mendatangi RJP di Warkop River X milik Rico. Sehingga terjadilah perkelahian antara keduanya.
“Saya katakan perkelahian, karena saya juga kena dan saling pukul,” ucapnya
“Kita malu loh. Apalagi yang digunakan untuk chat pacar saya itu bukan HP-nya RJP, itu HP kawannya. Jadi kumpulan di warung kopi pasti tahu, cewek saya di open BO begitu,” sambung RM.
Disampaikan RM, sebenarnya malam itu keduanya sempat damai dan menganggap perkaranya selesai. Karena mereka sudah saling memaafkan.
“Itu juga disaksikan ada beberapa orang di situ, termasuk teman-temannya. Orang-orang juga banyak menyaksikan, namun pada Jumat malam saya mendapatkan informasi saya dilaporkan,” ucapnya.
Sehingga RM mengaku terkejut dirinya telah dilaporkan ke polisi. Mengingat, RJP sudah meminta maaf kepadanya lantaran chat tersebut. Kemudian juga meminta RJP menelepon Awit untuk minta maaf.
“Saya suruh dia telepon Awit, karena masih dalam perjalanan ke Sanggau mau menuntaskan masalah chat tersebut, dan saya dengar juga karena menggunakan loud speaker, dan dimaafkan oleh Awit. Dia bilang ‘ikhlaskan Wit, memaafkan saya’. Setelah itu selesai dan bubar. Kemudian RJP ada WA saya lagi ‘minta maaf ya bang’,” pungkas RM. (DD)
Discussion about this post