– Pelaksana Harian Bupati Sintang, Yosepha Hasnah, meninjau lokasi pengungsian dan dapur umum korban banjir besar di Kompleks Masjid Abu Bakar, Jalan Transito Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kecamatan Sintang, pada Selasa 26 Oktober 2021.
Dalam kunjungannya itu, Yosepha didampingi oleh Kepala Dinas Sosial, Setina, dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Bernhad Saragih.
Selain memberikan motivasi dan penguatan kepada para korban banjir besar, saat berada di lokasi pengungsian, Yosepha turut melihat kondisi dapur umum yang menyuplai makanan dan minuman untuk warga yang mengungsi di Kompleks Masjid Abu Bakar.
Yosepha menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang sudah dan sedang menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Kabupaten Sintang.
“Beras sudah kita salurkan ke lima kecamatan yang terkena banjir. Karena sekarang terjadi lagi banjir besar, maka kita segera mengeluarkan cadangan beras lagi. Beras cadangan sebanyak 70 ton akan segera kita keluarkan untuk membantu korban banjir kali ini. Saat ini pengeluaran beras cadangan sedang dalam proses,” terangnya.
Yosepha menjelaskan, posko pengungsian bagi warga korban banjir dibuka sebanyak empat titik lokasi, yakni di Masjid Abu Bakar, SD Negeri 7, SMP Negeri 2, dan SMA Negeri 2.
“Kita sudah koordinasikan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Jumlah pengungsi yang terdaftar sekitar 20 orang di Masjid Abu Bakar, di Dinas Sosial 8 orang. Mereka mengungsi sejak tadi malam,” tambahnya.
“Kami menghimbau kepada warga korban banjir yang mau mengungsi agar mendaftar ke Dinas Sosial atau BPBD atau ke pemerintah kecamatan supaya bisa dikoordinir dengan baik. Untuk makanan gratis dan dapur umum baru ada di Masjid Abu Bakar ini saja. Kalau pengungsi terus bertambah, kita akan mendatangkan dapur umum mobile dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Saya sudah komunikasi dengan Bapak Gubernur Kalbar dan respon beliau sangat baik dan siap membantu,” terang Yosepha.
Ia menyebutkan, saat ini pelayanan kesehatan terbuka di semua Puskesmas. Namun jika terdapat laporan atau permintaan ke rumah tertentu karena adanya kejadian khusus, tentu petugas kesehatan akan siap.
“Kami sudah rapat dan mengambil kebijakan untuk membantu warga. Terima kasih kepada pengelola Masjid Abu Bakar yang sudah membuka masjid ini untuk dijadikan lokasi pengungsian dan dapur umum,” terang Yosepha.
Lebih lanjut, Yosepha menyampaikan bahwa pemerintah memiliki kemampuan yang terbatas dalam membantu warga.
“Dan kami sangat berterima kasih kalau ada warga yang secara sukarela membantu sesama yang menjadi korban banjir. Dari 14 kecamatan yang ada, maka Kecamatan Sintang merupakan kecamatan yang terparah banjirnya. Sampai tadi malam, data kami ada 20. 874 KK yang menjadi korban banjir, itu data secara keseluruhan. Dan data itu bisa saja bertambah, mengingat analisa BMKG, masih akan terjadi curah hujan tinggi hingga awal November 2021 nanti. Tetapi semoga tidak terjadi,” papar Yosepha.
Memperhatikan analisa BMKG yang menyebut masih akan terjadi curah hujan tinggi hingga awal November 2021, maka Pemerintah Kabupaten Sintang menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada, ambil tindakan untuk antisipasi kemungkinan terjadinya banjir besar lagi.
“Mengungsi ke tempat yang tinggi, bisa saja mengungsi ke keluarga atau ke tempat pengungsian yang sudah disiapkan oleh Pemkab Sintang. Untuk Kota Sintang ada empat titik pengungsian yang disiapkan. Kendaraan roda dua dan roda empat bisa diungsikan ke Eks Bandara Susilo, Gedung Serbaguna, dan Halaman BKPSDM Sintang,” terang Yosepha.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menggunakan atau menjadikan Jembatan Kapuas dan Melawi menjadi lahan parkir kendaraan.
“Kita sudah koordinasi dengan pihak Polres Sintang soal ini. Takutnya roboh karena ada beban kendaraan. Tidak boleh parkir kendaraan diatas jembatan. Berhenti saja tidak boleh diatas jembatan apalagi parkir, semuanya untuk keamanan dan kelancaran transportasi,” terang Yosepha. (Rilis/Red)
Discussion about this post